NUKILAN.id | Tapaktuan – Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh memberikan hibah berupa mesin bordir berbasis komputer kepada Industri Rumah Tangga (IRT) Bordir Adat Kito, Sabtu (23/11/2024). Penyerahan berlangsung di unit usaha Bordir Adat Kito Aceh Selatan sebagai bagian dari kerja sama dalam meningkatkan kualitas produksi dan layanan dengan teknologi modern.
Penyerahan alat dilakukan oleh Zulkhairi MPd, anggota tim UBBG, dan diterima langsung oleh Ketua IRT Adat Kito, Nurmin. Dalam sambutannya, Zulkhairi mengungkapkan bahwa mesin bordir komputer ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, kualitas hasil produksi, serta efisiensi waktu pencetakan, sehingga target penjualan dapat tercapai dengan maksimal.
“Dengan hadirnya mesin bordir komputer canggih ini, kami berharap proses produksi menjadi lebih cepat dan hasilnya lebih berkualitas,” ujarnya.
Ketua IRT Adat Kito, Nurmin, mengaku sangat berterima kasih atas dukungan dari UBBG. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya proses produksi masih bergantung pada mesin manual, yang mengakibatkan waktu pengerjaan menjadi lebih lama.
“Dengan alat ini, produk yang kami hasilkan jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Proses produksi juga menjadi lebih cepat dan lebih hemat waktu,” kata Nurmin dengan penuh semangat.
Kerja sama ini, menurut Zulkhairi, tidak hanya menguntungkan IRT tetapi juga mahasiswa UBBG. Melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), mahasiswa dapat dilatih dan mengembangkan kreativitas mereka di unit usaha Bordir Adat Kito.
“Mahasiswa yang telah dilatih di sini nantinya bisa berbagi ilmu kepada mahasiswa lain di kampus,” tambah Zulkhairi.
Rektor UBBG, Dr. Hj. Lili Kasmini MSi, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar program semacam ini terus berkembang. Ia menegaskan komitmen UBBG untuk memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pengembangan IRT di Aceh.
“Semoga kegiatan ini membawa dampak positif dan menjadi langkah awal untuk kontribusi yang lebih luas dari UBBG kepada masyarakat,” tutup Lili Kasmini.
Kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak penting bagi kolaborasi antara dunia pendidikan dan industri lokal dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk di Aceh.
Editor: Akil