Thursday, May 2, 2024

Turunkan Stunting, Junaidi Gelar Pelatihan Pegolahan MP-ASI Berbasis Menu Keluarga dan Pangan Lokal di Banda Raya

Nukilan.id – Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, prevalensi balita pendek atau yang disebut dengan istilah Stunting di Aceh saat ini mencapai angka 33,2% dan Kota Banda Aceh sebesar 23,4%. Jika merujuk data target Nasional sebesar 20% maka Aceh masih berada di atas Nasional, untuk menurunkan angka Stunting.

Untuk itu, sangat diperlukan upaya-upaya pencegahan dan percepatan penurunan angka stunting dari Pemerintah, Swasta, Lembaga Masyarakat serta pihak Civitas Akademika dari Perguruan Tinggi.

Menyikapi hal tersebut, Junaidi,SST,M.Kes sebagai salah satu Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh yang memiliki peran dan fungsi dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi ini melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bentuk Pelatihan Pengolahan Menu Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Berbasis Menu Keluarga dan Berbahan Pangan Lokal kepada para kader Posyandu di Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh.

Kegiatan yang bekerjasama dengan Pihak Puskesmas dan PKK Kecamatan Banda Raya ini dilaksanakan di Aula dan Ruang PKK Gampong Lam Ara pada Selasa (20/12/2022) lalu. Dan dibuka langsung secara resmi oleh Ketua PKK Kecamatan Banda Raya, Ekawati,SE,MM.

Dalam sambutannya, Ekawati menyampaikan salah satu penyebab Stunting adalah masih rendahnya ketrampian keluarga dalam mengolah makanan untuk bayi dan balita yang cukup sesuai kebutuhan Gizi.

Pihaknya terus melakukan upaya untuk mencegah Stunting di Banda Raya melalui berbagai program seperti kegiatan penanaman sayur-sayuran untuk ketahanan pangan keluarga, menjaga kebersihan lingkungan dan Pemberian Makanan Tambahan di Posyandu.

Menurut Ekawati, Kader Posyandu memiliki peran penting dalam mendidik masyarakat khususnya ibu-ibu balita, untuk itu diharapkan kepada para kader dapat mengikuti acara pelatihan ini dengan serius, santai dan juga penuh semangat agar memperoleh ilmu juga keterampilan dalam mengolah MP-ASI, sehingga nantinya bisa membantu ibu balita pada setiap Gampoeng di Banda Raya,

“Terimakasih kepada Para Dosen dan juga kepada Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Aceh yang sudah memilih wilayah kami untuk memberikan penguatan kepada kader Posyandu di wilayah Banda Raya melalui kegiatan pengabdian masyarakat,” ucapnya pada akhir sambutan.

Kader Posyandu Banda Raya, Kota Banda Aceh saat melakukan praktek Pegolahan MP-ASI Berbasis Menu Keluarga dan Pangan Lokal. (Foto: Ist)

Sementara itu, Dosen Poltekkes Kemenkes Aceh, selaku Pelaksana Program telah ada perubahan pengetahuan dan keterampilan kader dalam pengolahan MP-ASI menerangkan program pelatihan dalam pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemapuan Kader Posyandu dalam aspek pengetahuan dan keterampilan tentang Menu MP-ASI melalui pembelajaran dengan metoda penyuluhan dan praktek serta diskusi kelompok.

Dari hasil pengamatan dan wawancara dengan para peserta, Junaidi mengungkapkan bahwa para kader terlihat sangat ceria, bahagia dan semangat mengikuti pelatihan ini. Ia berharap kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk merubah perilaku masyarakat khususnya dalam aspek pengolahan makanan agar masyarakat mampu mengolah makanan yang sehat dan bergizi seimbang dengan bahan pangan lokal sehingga asupan gizi bagi bayi dan balita terpenuhi.

“Sehingga akhirnya dapat menurunkan kasus gizi kurang baik wasting maupun stunting di Banda Raya,” demikian pernyataan Junaidi yang juga Ketua DPD Persagi Aceh itu dalam penutupan acara pelatihan ini.

Untuk diketahui, kegiatan pelatihan ini diikuti sebanyak 25 orang kader Posyandu dari 10 Gampong dalam Kecamatan Banda Raya, semua peserta memperoleh pembelajaran secara teori tentang peranan MP-ASI dan prinsip-prinsip dalam Pengolahan Menu MP-ASI yang sehat dan bergizi untuk bayi dan anak balita serta Pembelajaran Praktek Pengolahan MP-ASI yang disampaikan Tenaga Pelaksana Gizi di Puskesmas Banda Raya, Juleka,SST,M.Kes,Rd.

Dalam Pelatihan ini para kader ini dibagi dalam 5 kelomok masing masing terdiri dari 5 orang kader, setiap kelompok telah dipersiapkan alat-alat untuk memasak dan paket bahan makanan yang sesuai dengan menu. Adapun menu yang dipraktekkan dalam pengolahan meliputi menu makanan keluarga dan menu MP-ASI Balita dalam tiga katagori umur yaitu kelompok umur 6-9 bulan, umur 9-12 bulan dan umur diatas 12 bulan.

Praktek pengolahan menu ini dilakukan dalam beberapa sesi kegiatan yaitu mulai sesi persiapan yaitu menimbang, membersihkan dan menyiapkan bahan makanan, kemudian tahap pemasakan sesuai dengan standar resep dan tahap penyajian untuk dilaksanakan proses diskusi dan tanya jawab antara Kader dengan Pelatih terkait menu MP-ASI yang sudah dipraktekkan sesuai dengan Modul Pengolahan MP-ASI yang digunakan dalam kegiatan ini. []

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img