Transformasi Digital Jadi Nafas Baru Dinas Pendidikan Aceh

Share

NUKILAN.ID | Banda Aceh – Dinas Pendidikan Aceh tengah mengarahkan langkah besar menuju era birokrasi baru. Transformasi digital dijadikan prioritas utama, bukan sekadar penerapan teknologi, melainkan penataan ulang sistem kerja agar layanan pendidikan menjadi lebih cepat, mudah, pasti, murah, dan transparan.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis, S.T., D.E.A., menegaskan bahwa digitalisasi ini menyentuh jantung pelayanan pendidikan. “Setiap unit kerja di lingkungan Dinas Pendidikan Aceh kini didorong untuk menyelaraskan sistem pelayanannya berbasis teknologi digital. Mulai dari layanan untuk siswa, guru, tenaga kependidikan, hingga masyarakat luas,” kata Marthunis, Jumat (8/8/2025).

Ia menambahkan, proses digitalisasi bukan hanya menghasilkan layanan efisien, tetapi juga menciptakan jejak data dalam jumlah besar yang sangat berharga. “Data adalah harta karun. Jika digali dan diolah dengan benar, ia akan menjadi informasi yang sangat bernilai untuk menyusun kebijakan yang lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Untuk mewujudkan itu, Marthunis menempatkan UPTD Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (Tekkomdik) sebagai pusat vital transformasi digital. Ia menggambarkannya sebagai jantung organisasi yang mengalirkan darah informasi ke seluruh sistem.

“Tekkomdik menyerap data dari seluruh bidang melalui sistem aplikasi, ibarat vena. Data itu kemudian dibersihkan melalui database management parunya dengan big data analytics, menghasilkan informasi yang kita sebut ‘darah bersih’. Informasi inilah yang didistribusikan kembali melalui dashboard ke seluruh unit pelayanan, seperti darah yang dipompakan ke tubuh melalui arteri,” papar Marthunis.

Dengan arsitektur kerja seperti ini, ia menargetkan Dinas Pendidikan Aceh bertransformasi menjadi Data-Driven and Learning Organization, yakni institusi yang menyusun kebijakan dan layanan berdasarkan data serta pembelajaran berkelanjutan.

“Bukan lagi berbasis asumsi, melainkan berdasarkan pembacaan yang cermat terhadap data. Ini akan mengubah cara kita bekerja, cara kita mengambil keputusan, dan akhirnya, cara kita meningkatkan mutu pendidikan,” ucapnya.

Marthunis menilai langkah digitalisasi ini sejalan dengan tuntutan zaman, di mana birokrasi tak cukup hanya mengandalkan rutinitas dan laporan manual. “Birokrasi harus responsif, adaptif, dan mampu belajar dari setiap jejak digital yang dihasilkan dalam sistem kerjanya,” pungkasnya.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News