NUKILAN.id | Takengon – Sebuah tragedi menyayat hati kembali menghantam habitat langka gajah Sumatera di Indonesia. Seekor gajah jantan ditemukan tak bernyawa di perkebunan warga Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Kematian yang menyedihkan itu disebabkan oleh kontak fatal dengan kawat listrik bertegangan tinggi, yang dipasang di sekitar area perkebunan.
Gajah yang merupakan salah satu satwa langka tersebut pertama kali ditemukan pada Jumat (7/6/2024) oleh warga setempat. Tubuhnya tergeletak tak jauh dari kawat listrik yang mematikan tersebut. Tim medis dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh segera turun tangan untuk melakukan nekropsi guna mengidentifikasi penyebab pasti kematian dan mengambil organ-organ penting untuk proses selanjutnya.
Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, dalam pernyataannya pada Sabtu (8/6/2024), menegaskan bahwa kematian gajah liar ini bukanlah kejadian pertama di kawasan tersebut. “Setidaknya pada tahun ini, sudah tercatat dua kasus kematian gajah di wilayah yang sama dalam rentang waktu yang cukup dekat,” ujarnya.
Kawasan tersebut memang dikenal sebagai titik rawan konflik antara manusia dan satwa liar, terutama gajah Sumatera. Pasalnya, sejumlah perkebunan warga telah memasang kawat listrik sebagai upaya untuk mengusir hama, namun sayangnya, pemasangan tersebut tidak memenuhi standar keselamatan. Akibatnya, gajah-gajah yang berkeliaran di sekitar area tersebut rentan tersengat dan mengalami luka serius bahkan kematian.
Kasus kematian gajah liar di Aceh memang masih terbilang tinggi. Tahun ini saja, sudah tercatat lima kasus kematian, dengan rincian satu ekor di Aceh Utara, satu ekor di Nagan Raya, satu ekor di Pidie Jaya, dan dua ekor di Aceh Tengah. Situasi ini semakin memperkuat urgensi perlindungan habitat gajah Sumatera dan penegakan hukum terhadap praktik-praktik yang membahayakan satwa langka tersebut.
BKSDA Aceh berjanji akan bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan penertiban terhadap semua kawat listrik yang tidak sesuai standar. Upaya ini diharapkan dapat mencegah terjadinya tragedi serupa di masa mendatang dan menjaga keberlangsungan hidup gajah Sumatera yang semakin terancam.
Editor: Akil Rahmatillah