NUKILAN.id | Meulaboh – Menjelang peringatan 20 tahun bencana tsunami Aceh, Polres Aceh Barat bersama TNI dan masyarakat bergotong-royong membersihkan area Gedung Peninggalan Tsunami dan Kuburan Massal di Gampong Ujung Karang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Sabtu (21/12/2024).
Aksi sosial ini dilakukan untuk menghormati para korban tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004, sekaligus mempersiapkan lokasi ziarah bagi keluarga korban. Lokasi tersebut menyimpan sejarah mendalam, termasuk keberadaan Gedung Makorem 012/TU yang dulunya menjadi markas TNI dan Polri pasca-bencana.
Kapolres Aceh Barat, AKBP Andi Kirana S.I.K., M.H., mengatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk kebersihan, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan dan empati terhadap para korban.
“Area kuburan massal di Ujung Karang ini menjadi salah satu lokasi penting bagi keluarga korban untuk berdoa dan mengenang. Pembersihan ini kami lakukan agar tempat ini lebih nyaman dan layak dikunjungi, terutama menjelang puncak peringatan tsunami,” ujar AKBP Andi Kirana.
Ia menambahkan bahwa kawasan tersebut juga memiliki nilai historis yang tinggi. Selain menjadi tempat pengungsian dan kantor TNI-Polri setelah tsunami, lokasi ini kini menjadi salah satu simbol ketangguhan masyarakat Aceh Barat.
“Kegiatan ini adalah pengabdian kami untuk memastikan lokasi ini siap menyambut para peziarah. Semoga amal ini membawa keberkahan bagi kita semua,” katanya.
Selain itu, kawasan Ujung Karang juga dikenal sebagai destinasi wisata pantai. Dengan pembersihan ini, diharapkan tempat tersebut tidak hanya nyaman bagi keluarga korban, tetapi juga menarik perhatian wisatawan.
Faridah, seorang warga setempat yang ikut kegiatan tersebut, mengaku senang bisa berkontribusi dalam persiapan peringatan tsunami.
“Ini bentuk rasa hormat kami kepada mereka yang telah tiada. Dengan tempat yang bersih dan rapi, para peziarah bisa lebih khusyuk berdoa,” ungkapnya.
Puncak peringatan tsunami Aceh ke-20 diperkirakan akan menarik ribuan orang dari berbagai daerah untuk berziarah ke lokasi kuburan massal. Kegiatan bersih-bersih ini menjadi langkah awal untuk memastikan semua pengunjung merasa nyaman.
“Kami ingin menyambut mereka dengan tempat yang layak dan penuh penghormatan,” tutup AKBP Andi Kirana.
Editor: Akil