NUKILAN.id | Lhoksukon – Batalyon Arhanud 5/Cigra Satria Buana Yudha (CSBY) menggelar latihan perang dengan menembakkan senjata berat pemusnah pesawat di Gampong Kuala Cangkoi, Kecamatan Lapang, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (24/12/2024). Latihan ini menjadi ajang puncak bagi para prajurit Arhanud untuk mengasah kemampuan tempur dan menembak menggunakan alutsista pertahanan udara TNI Angkatan Darat.
Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI Niko Fahrizal, yang hadir langsung di lokasi latihan, mengungkapkan kebanggaannya atas kemampuan prajurit Yon Arhanud 5/CSBY.
“Latihan ini menunjukkan bahwa prajurit Arhanud betul-betul terlatih dan profesional. Semua sasaran berhasil ditembak dengan tepat,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Pangdam bersama rombongan, termasuk Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, juga mencoba langsung senjata berat yang digunakan dalam latihan.
“Saya sudah mencoba menembak tadi, dan ini membuktikan bahwa prajurit Arhanud mampu menguasai alat bidik dengan presisi. Ini adalah salah satu kekuatan pertahanan udara kita,” tambah Pangdam.
Latihan tersebut menggunakan tiga pucuk meriam kaliber 57mm/AA Gun dengan jarak tembak efektif hingga 6 kilometer. Komandan Batalyon Arhanud 5/CSBY, Letkol Arh Jamal Dani Arifin, menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan prajurit dalam menghadapi ancaman udara.
“Latihan ini juga mengadaptasi perubahan doktrin serta menerapkan prinsip zero accident,” jelasnya.
Selain latihan militer, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan aksi bakti sosial berupa pembagian sembako kepada masyarakat sekitar lokasi latihan.
“Ini sebagai bentuk kepedulian TNI kepada warga dan bagian dari upaya mempererat hubungan dengan masyarakat,” kata Pangdam.
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pejabat militer dan sipil, termasuk Danlanal Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Andi Susanto, Danbrigif 25/Siwah Kolonel Inf Raja Gunung Nasution, serta Dandim 0103/Aut Letkol Kav Makhyar.
Latihan tempur ini tidak hanya menjadi bukti kemampuan prajurit TNI dalam menguasai alutsista canggih, tetapi juga menunjukkan akuntabilitas penggunaan anggaran negara yang berasal dari pajak masyarakat.
“Apa yang kami tunjukkan ini adalah bentuk pertanggungjawaban kepada rakyat Indonesia,” pungkas Pangdam.
Editor: Akil