Nukilan.id – Mengenai Kelulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Aceh tahun 2000 atau 2021 Kabid Pembinaan SMK, Dinas Pendidikan Aceh,
Azizah, S.Pd., M. Pd menyatakan tingkat kelulusan SMKN membaik sesuai target lolos ke perguruan tinggi.
“Kita juga sdh bekerjasama dengan Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) dan Politeknik Pelayanan (Poltekpel) Malahayati bermitra dalam mewujudkan kelulusan SMK yang lebih siap bekerja dan berwirausaha. Upaya Dinas Pendidikan Aceh melalui Try out akbar baru-baru ini juga SMK unggul dengan memperoleh nilai tertinggi dari SMA kelompok sains. Sekolah SMKnya yaitu SMK 3 dan SMK 6 Lhokseumawe,” Disampaikan Azizah kepada Dialeksis.com, hari Minggu (18/04/2021).
Sementara SMK bekerja, berwirausaha dan sebagian melanjutkan ke Perguruan tinggi. “Ada beberapa bidang yang mulai meningkat seperti peningkatan kompetensi guru pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK), penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran peningkatan kerjasama baik dengan perguruan tinggi, instansi pemerintah maupun DuDika (dunia usaha dunia industri dan dunia kerja ),” Tutur Azizah.
Azizah juga berupaya mendorong Kepsek dan guru untuk meningkatkan proses pembelajaran dengan melakukan beragam pendekatan dan cara agar siswa dapat mudah memahami pelajaran. Terlebih bagi guru yang kurang menguasai cara-cara pembelajaran diberikan pelatihan.
” Kami juga mendorong Kepsek untuk melakukan tryout mandiri sehingga peserta didik terbiasa dengan item soal yang diuji.” Jelasnya.
Ia meminta Kepsek hendaknya proaktif inovatif dalam memperbaiki mutu pembelajaran. Dikarenakan saat ini banyak tersedia sumber-sumber pembelajaran di internet, dan hanya membutuhkan kemauan untuk melakukan pembeharuan pembelajaran, maka dengan sedikit proaktif, peserta didik akan mudah memahami pelajaran.
Selain itu dirinya meminta seluruh pihak yang peduli dunia pendidikan di Aceh ikutserta memajukan melalui peran dan fungsinya masing-masing bermuara pendidikan Aceh semakin baik secara kualitas dan kuantitas.
Azizah juga berupaya membentuk tim work antara lembaga pemangku kepentingan untuk penguatan literasi disekolah agar memada pembelajaran berbasis TIK.
“soalnya sekarang era digital maka guru wajib menguasai tekhnologi, targetnya sekolah punya ke unggulan dibidang masing-masing berbagai upaya harus dilakukan oleh kepala sekolah selain PBM juga program bereh.” Tutupnya