NUKILAN.id | Banda Aceh – Hingga 28 Desember 2024, tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Aceh Utara belum menyetorkan laba hasil usaha ke kas daerah. Padahal, keberadaan BUMD ini seharusnya mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat penting untuk pembangunan wilayah.
Ketiga BUMD tersebut adalah Perumda Air Minum Tirta Pase, PT Pase Energi Migas (Perseroda), dan PT Bina Usaha (Perseroda). Kepala Bidang Pendapatan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Aceh Utara, Dahlan, membenarkan bahwa tidak ada penyetoran laba dari BUMD sepanjang tahun ini.
“Saya sudah cek ke bagian akuntansi. Hingga hari ini, belum ada BUMD yang menyetor PAD untuk tahun 2024,” ujar Dahlan dikutip dari Kompas.com pada Minggu (29/12/2024).
Kondisi ini bukan kali pertama terjadi. Sepanjang 2023 dan beberapa tahun sebelumnya, ketiga BUMD tersebut juga tidak memberikan kontribusi kepada kas daerah.
Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Aceh Utara, Juriani, menjelaskan bahwa dari ketiga BUMD tersebut, hanya Perumda Air Minum Tirta Pase yang dinilai masih berada dalam kondisi baik meski belum mampu menyetor laba.
“Perumda Tirta Pase dalam kondisi baik. PT Pase Energi Migas masih berbenah setelah pergantian pengurus, sedangkan PT Bina Usaha tidak sehat,” ungkap Juriani.
Juriani menambahkan, pemerintah terus mendorong pembenahan manajemen agar BUMD bisa beroperasi secara optimal. Namun, satu BUMD, yaitu PT Bank Perkreditan Rakyat Aceh Utara, dinyatakan bangkrut dan telah ditutup oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun ini. Seluruh karyawan diberhentikan, dan kantor tidak lagi beroperasi.
Sebagai informasi, PT Bina Usaha bergerak di bidang bisnis hotel dengan merek Lido Graha. Sementara itu, PT Pase Energi Migas fokus pada industri minyak dan gas bersama PT Pema Global Energi. Adapun Perumda Air Minum Tirta Pase menyediakan layanan air minum, wisata kolam renang, dan bisnis air kemasan.
Dengan kondisi ini, upaya perbaikan manajemen menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah Aceh Utara agar BUMD dapat kembali memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan pembangunan daerah.
Editor: Akil