NUKILAN.id | Banda Aceh – Ketua DPW PKS Aceh sekaligus Sekretaris Badan Pemenangan Mualem-Dek Fadh, Tgk Makhyaruddin Yusuf, mengusulkan pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih periode 2025-2030, Muzakir Manaf (Mualem) dan Fadhullah (Dek Fadh), digelar di Balai Meuseuraya, Banda Aceh. Usulan tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan pada Sabtu (18/1/2025).
Menurut Tgk Makhyaruddin, Balai Meuseuraya adalah tempat yang tepat untuk menyelenggarakan acara bersejarah tersebut. Gedung yang terletak strategis di dekat Kantor Gubernur Aceh ini dianggap memiliki kapasitas yang memadai untuk menampung para tamu undangan, termasuk sejumlah pejabat penting dari dalam dan luar negeri.
“Balai Meuseuraya sangat layak untuk sidang paripurna pelantikan. Gedung ini tidak hanya megah, tetapi juga mampu mengakomodasi antusiasme masyarakat yang ingin menyaksikan langsung pelantikan pemimpin Aceh,” kata Tgk Makhyaruddin.
Selain itu, Makhyaruddin juga berharap agar prosesi pelantikan Mualem-Dek Fadh dapat mengenakan pakaian adat Aceh. Hal ini, menurutnya, akan menjadi simbol kebesaran budaya Aceh dan identitas daerah yang akan dipamerkan kepada tamu kehormatan, termasuk duta besar negara sahabat yang diperkirakan hadir.
“Pakaian adat akan memberikan kesan mendalam, sekaligus memperlihatkan kebesaran budaya Aceh kepada tamu-tamu kehormatan, termasuk duta besar negara sahabat yang kemungkinan turut hadir,” tambahnya.
Terkait lokasi pelantikan, Makhyaruddin menjelaskan bahwa sidang paripurna pelantikan tidak harus dilaksanakan di Gedung DPRA, asalkan sesuai dengan ketentuan yang ada. Berdasarkan Pasal 69 huruf c Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, pelantikan gubernur dan wakil gubernur dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden, di hadapan Ketua Mahkamah Syar’iyah, dalam rapat paripurna istimewa DPRA.
“Lokasi pelantikan bisa di mana saja, asalkan dilaksanakan di dalam rapat Paripurna Istimewa DPRA. Tidak harus di gedung DPRA. Kami mewacanakan di Balai Meuseuraya,” ujar Makhyaruddin.
Sebelumnya, Ketua DPRA Zulfadli bersama Pj Gubernur Aceh, Safrizal, serta pimpinan DPRA dan ketua fraksi telah mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, di Gedung Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, pada Selasa (15/1). Dalam pertemuan tersebut, mereka menyerahkan hasil paripurna terkait penetapan Mualem dan Dek Fadh sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih.
Selain itu, mereka juga menyepakati jadwal pelantikan yang direncanakan pada 7 Februari 2025. Momen tersebut diharapkan menjadi sebuah perayaan besar bagi rakyat Aceh dan dapat mempererat kebersamaan serta meningkatkan optimisme terhadap masa depan Aceh di bawah kepemimpinan baru.
Editor: Akil