Taufiqulhadi Minta Maaf kepada Seluruh Rakyat Aceh Soal Polemik Bank Konvensional

Share

Nukilan.id – Ketua DPW Partai NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-sebesarnya kepada seluruh rakyat Aceh atas statemennya di beberapa media pada Jum’at (28/10/222) kemarin, terkait pandangan agar Pemerintah Pusat berkenan untuk mengembalikan bank konvensional beroperasi di Aceh.

“Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap rakyat Aceh, khususnya kepada para pemuka agama dan para penjaga syariat, baik yang ada di MPU Aceh maupun yang ada di wadah-wadah lainnya, atas statemen kami di beberapa media yang terbit pada Jumat kemarin terkait polemik bank konvensional dan Aceh,” ucap Taufiqulhadi.

Karena itu, Ia juga menyatakan menarik kembali statemen terkait permintaan kepada pemerintah pusat untuk mengembalikan bank konvensional agar beroperasi kembali di Aceh.

“Kami merasa telah khilaf dengan menyampaikan pandangan yang ternyata begitu sensitif bagi rakyat Aceh tersebut. Dan dengan ini kami sampaikan juga bahwa apa-apa yang telah menjadi statemen kami di media terkait hal tersebut adalah pernyataan dari diri kami pribadi, dan tidak terkait dengan pihak manapun, dan sama sekali tidak merepresentasikan Partai NasDem secara organisasional,” ujarnya.

Disisi lain, Taufiqulhadi menyadari bahwa apa yang dipandang pantas berlaku di sebuah tempat tidak otomatis akan sama pantasnya untuk berlaku di tempat lain.

Menurutnya, Aceh adalah sebuah daerah istimewa yang keistimewaannya tidak hanya dibangun dari hasil pergolakan fisik akan tetapi juga dari dialektika nilai dan ajaran. Dalam dialektikanya, Islam kini telah menjadi jati diri Aceh yang dalam perjalanannya telah dimanifestasikan dalam berbagai bentuk aturan legal-formal kehidupan warganya berupa qanun-qanun.

“Dan kami juga menyadari bahwa Islam tidak hanya telah menjadi nilai yang membimbing kehidupan syariat dan spiritual akan tetapi juga jati diri sekaligus identitas kebanggaan masyarakat Aceh,” ungkapnya.

Taufiqulhadi menjelaskan, yang menjadi dasar pemikirannya dari statemen tersebut, adalah agar dapat terjadinya perbaikan-perbaikan dalam pelayanan perbankan syariah di Aceh ke depan, yang memenuhi ketentuan-ketentuan syariah secara kaffah dan mampu bersaing dengan perbankan non syariah dalam menghadapi tantangan ekonomi global nantinya.

“Untuk itu, sekali lagi baik sebagai pribadi, sebagai putra Aceh, maupun selaku Ketua DPW NasDem Aceh, kami memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh rakyat Aceh atas statemen tersebut,” pungkasnya. []

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News