Sunday, September 8, 2024
1

Syaikh Utsman Al-Khamis: Jangan Membuat Gaduh dengan Label ‘Salafi’

NUKILAN.id | Jakarta – Dalam sebuah kajian, Syaikh Utsman Al-Khamis, ulama asal Kuwait, memberikan jawaban bijak terhadap pertanyaan dari seorang jemaah Indonesia mengenai manhaj Salaf. Pertanyaan itu terkait pandangan masyarakat Indonesia yang kerap menganggap kelompok Salafi sebagai golongan Islam yang keras.

“Saya dari Indonesia. Jika disebutkan kata ‘Salafi’, orang-orang mengatakan mereka itu Islam yang keras. Apa nasihat Anda kepada mereka?” tanya jemaah tersebut, dikutip dari YouTube TV Abu al-Hasan, Jumat (26/7/2024).

Menanggapi pertanyaan itu, Syaikh Utsman menyarankan agar penamaan seperti ‘Salafi’ tidak digunakan lagi.

“Cukup bagimu muslim. Kamu manusia beragama Islam, saya pun juga Islam. Oke jika aqidahmu di atas aqidah Salaf, manhaj pun demikian, tapi penamaan ini sekarang menjadi negatif,” ujarnya.

Syaikh Utsman menambahkan bahwa istilah ‘Salafi’ kini telah terpecah menjadi berbagai macam aliran yang berbeda, seperti Salafi Jihadi dan Salafi Takfiri. Menurutnya, penamaan ini tidak lagi memiliki nilai positif dan justru dapat menimbulkan perpecahan.

“Saya mendengar bahwa Salafi terbagi menjadi tujuh. Ada Salafi Jihadi, Salafi Takfiri, ada Salafi ini dan itu. Tidak punya nilai sama sekali,” lanjutnya.

Jangan Merasa Istimewa

Syaikh Utsman Al-Khamis menegaskan bahwa perbedaan label seperti ‘Salafi’ dan ‘bukan Salafi’ hanya akan menimbulkan kericuhan di masyarakat. Ia mengajak semua umat Islam untuk fokus pada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah tanpa harus membedakan diri dengan label-label tertentu.

“Kalau orang berada di atas Al-Qur’an dan Sunnah ini bagus, tapi jangan buat gaduh di masyarakat dengan mengatakan yang ini Salafi yang itu bukan Salafi,” tuturnya.

Menurut Syaikh Utsman, manhaj yang benar adalah mengikuti Al-Qur’an dan As-Sunnah berdasarkan pemahaman Salaful Ummah (Sahabat, Tabi’in, dan Atba’ut Tabi’in). Ia menegaskan bahwa ini adalah manhaj yang dianut oleh seluruh kaum muslimin.

“Tidak ada muslim (yang) tidak menerima Al-Qur’an, Sunnah, pemahaman sahabat, tidak menerima empat mazhab. Tidak ada muslim begini. Jika ada, maka mereka sesat, mereka ahli bid’ah dan bisa keluar dari agama Islam,” tegasnya.

Pada akhirnya, Syaikh Utsman mengingatkan agar kaum muslimin tidak merasa lebih istimewa dari yang lain hanya karena mengikuti manhaj tertentu.

“Pada dasarnya semua kaum muslimin di atas manhaj Salaf, ini hukum aslinya. Jangan merasa istimewa dari mereka,” pungkasnya.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img