Thursday, May 2, 2024

Surya Paloh: Moralitas Aceh Masuk Kategori Lampu Merah

Nukilan.id – Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasional Demokrat (NasDem), Surya Paloh mengatakan, Aceh saat ini telah masuk dalam kategori “lampu merah” mulai dari sisi moralitas hingga cara berfikir.

“Saat ini Aceh sudah lampu merah, bukan lagi lampu kuning. Provinsi kaya berubah menjadi provinsi yang miskin. Rakyat yang berjiwa bersahabat, saling menghormati, penuh dengan rasa kebanggaan, sekarang menjadi masyarakat yang seakan-akan kehilangan kepercayaan diri,” kata Surya Paloh dalam sambutannya usai meresmikan Gedung DPW Partai NasDem Aceh, Senin (27/6/2022).

Ia mengungkapkan, sebagai putra Aceh, dirinya mempunyai subjektifitas dan perasaan emosional pada dirinya. Surya Paloh melihat Aceh yang dia cintai ini betapa banyak karunia yang telah Allah SWT berikan, mulai dari tanah subur, posisi strategis, sumber daya alam melimpah, dan nilai catatan kesejarahan yang sangat luar biasa.

Tetapi faktanya hari ini, Aceh jauh tertinggal dalam seluruh aspek kehidupan yang dimiliki dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia, baik dari segi fisik maupun non fisik.

“Kita harus mengakuinya Aceh telah jauh tertinggal dibandingkan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai wilayah lainnya. Dan ini tentu memprihatinkan, apa yang salah, apa yang kurang pada diri kita sebagai rakyat Aceh. Ini yang harus kita jawab bersama,” ujar Surya Paloh.

lebih lanjut, Surya Paloh mengatakan, dirinya prihatin karena proses demoralisasi sudah terjadi di Aceh, bahkan lebih dahsyat dibandingkan daerah lain, inilah salah satu yang dimaksud dengan lampu merah.

“Kalau kita hanya tertinggal dalam pembangunan fisik, gedung, jalan dan pelabuhan yang kurang baik itu tidak menjadi masalah, karena masih bisa kita perbaiki,” terangnya.

Namun, kata Surya Paloh, jika tertinggal dalam cara berfikir dan perilaku bertolak belakang dengan nilai-nilai moralitas, pendekatan syariah, pendekatan religi dan keagamaan, inilah yang menjadi lampu merah.

“Hal ini yang membuat saya seorang putra Aceh harus berduka, tidak boleh dibiarkan, ini warning bagi kita termasuk saya, mari kita bangun kembali Aceh ini,” tegasnya.

Menurutnya, membangun Aceh ini merupakan kewajiban bersama, bukan saatnya lagi menyalahkan dan mendiskreditkan satu sama lain karena faktor kecemburuan dan cara berfikir yang tidak sehat.

“Ini adalah tugas kita semua, tidak hanya tugas para ulama, akademisi, partai politik, atau tugas pemerintah daerah. Tapi kita semua berkewajiban bahu membahu mengikatkan tali pinggang lebih erat, menyingsingkan lengan baju, dan katakan Aceh akan Segera Bangkit,” kata Surya Paloh yang disambut gemuruh tepuk tangan seluruh kader dan tamu undangan. []

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img