Nukilan.id – Pemerintah Aceh mengapresiasi dukungan Kementerian Pertanian RI dan seluruh pemangku kebijakan terkait di Aceh, yang telah secara bersama membantu upaya pencegahan dan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bumi Serambi Mekah.
Apresiasi tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan Aceh Zalsufran, mewakili Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki, di ruang kerjanya, Selasa (13/9/2022) siang.
“Saya Zalsufran Kepala Dinas Peternakan Aceh, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Seluruh jajaran Kementerian Pertanian yang telah mendukung kami untuk menangani PMK di Aceh,” ujar Zalsufran.
Kadisnak Aceh itu menambahkan, keberhasilan penanganan dan pencegahan PMK di Aceh, juga tidak terlepas dari dukungan dan sinergitas yang kokoh antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah termasuk TNI-Polri, Perguruan Tinggi, dan Organisasi Profesi yang tergabung dalam Gugus Tugas PMK, dalam melakukan pengendalian PMK seperti bantuan vaksin, obat-obatan dan vitamin, desinfektan dan peralatan lainnya yang terus menerus dilakukan.
“Apresiasi juga kami sampaikan kepada para pemangku kebijakan di Aceh yang telah secara bersama mendukung penanganan PMK di Aceh. Semoga dengan sinergitas ini akan terjalin lebih baik lagi antara Pemerintah Pusat dan daerah, sehingga upaya kita wujudkan Indonesia bebas PMK akan mendapatkan hasil maksimal,” kata Zalsufran.
Kadisnak Aceh itu mengungkapkan, saat ini Aceh berhasil menekan angka kasus PMK dengan sangat baik. Hingga hari ini, yang sakit hanya tersisa 113 ekor atau sebesar 0,24 persen
“Persentase ternak yang sembuh dari PMK juga cukup baik, sudah mencapai 46,833 ekor atau sebesar 89,99, dari total 47.310 ekor ternak yang terjangkit selama wabah ini melanda. Sementara itu, jumlah ternak yang sudah divaksinasi sebanyak 47.993 dosis,” imbuh Zalsufran.
Zalsufran menambahkan, selama PMK melanda, sebanyak 300 ternak mati dan 64 ternak warga harus dipotong paksa.
Sebagaimana diketahui, upaya pencegahan dan penanganan PMK menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki.
Beberapa waktu lalu, Pj Gubernur bahkan menugaskan Satgas Penanganan PMK Aceh untuk terjun langsung ke 23 kabupaten/kota, untuk memantau serta menyalurkan vaksin dan obat-obatan pendukung lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Zalsufran juga mengapresiasi tiga kabupaten di Aceh, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah dan Simeulue, yang berhasil menjaga daerahnya sebagai zona hijau atau tidak ada laporan kasus PMK.
“Apresiasi kami kepada Pemkab Aceh Tengah, Bener Meriah dan Simeulue yang sukses melakukan upaya pencegahan dan menjaga daerahnya sebagai zona hijau PMK. Apresiasi juga pada 20 kabupaten/kota lainnya yang sukses melakukan upaya penanganan PMK. Alhamdulillah, hingga saat ini apa yang kita lakukan bersama sukses mencegah dan penangani PMK,” pungkas Zalsufran. (*)