Strategi Menghadapi Dampak Perubahan Iklim di Aceh

Share

NUKILAN.idSabang – Dampak perubahan iklim global semakin nyata dirasakan di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Aceh, sebagai salah satu provinsi di barat Indonesia, juga tidak luput dari ancaman perubahan iklim yang menyebabkan berbagai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, hingga angin puting beliung.

Ketua Departemen Fisika FMIPA Universitas Syiah Kuala (USK), Dr. Saumi Syahreza, mengungkapkan bahwa perubahan iklim turut mempengaruhi pola cuaca di Aceh. “Di wilayah Aceh, perubahan iklim global juga mempengaruhi perubahan curah hujan, cuaca ekstrem, sehingga berdampak pada bencana hidrometeorologi daerah Aceh,” ujarnya dikutip dari RRI pada Jumat (14/2/2025).

Berdasarkan data dari Meteoblue, anomali kenaikan suhu di Aceh sejak tahun 2000 telah mencapai 1,9 derajat Celsius. Kenaikan suhu ini berdampak pada meningkatnya kejadian kekeringan dan gagal panen di Aceh Besar dan Aceh Utara. Sementara itu, daerah Aceh Selatan dan Aceh Tengah kerap mengalami banjir akibat perubahan pola curah hujan yang semakin ekstrem. Tak hanya itu, angin puting beliung dan banjir rob juga semakin sering melanda wilayah pesisir Aceh.

Dr. Saumi menegaskan bahwa bencana di Aceh saat ini tidak lagi bersifat tunggal, melainkan telah menjadi multi hazard, di mana satu bencana dapat memicu bencana lainnya. Untuk itu, ia menekankan pentingnya kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana melalui berbagai langkah strategis.

“Oleh karena itu, kesiapan kita dalam menghadapi bencana harus ditingkatkan. Yang pertama melalui kurikulum pendidikan harus termasuk materi mitigasi bencana, kemudian melihat faktor-faktor alam seperti panas menyengat, potensi banjir bandang, lalu revolusi atap terhadap struktur rumah, kemudian memantau informasi valid tentang cuaca dan iklim dari sumber yang benar seperti BMKG, BPBA, dan instansi terkait lainnya,” ungkapnya.

Mitigasi bencana menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Pemerintah daerah bersama akademisi dan masyarakat diharapkan dapat bersinergi dalam menciptakan sistem peringatan dini yang efektif serta mengedukasi masyarakat tentang langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan bencana.

Dengan kondisi perubahan iklim yang semakin ekstrem, upaya adaptasi dan mitigasi menjadi kebutuhan mendesak agar Aceh dapat lebih tangguh dalam menghadapi dampak yang ditimbulkan. Kesadaran kolektif dan kebijakan yang tepat akan menjadi kunci dalam melindungi kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Aceh di masa depan.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News