Siswi SMA Fatih Aceh Raih Predikat Peserta Terbaik di Ajang International Volunteer and Student Exchange 2025

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan generasi muda Aceh. Pocut Khansa Ramadhan, siswi kelas XI SMA Fatih Bilingual School Aceh, berhasil meraih penghargaan sebagai peserta terbaik pada ajang International Volunteer and Student Exchange 2025 yang berlangsung pada 14–24 September di tiga negara, yakni Thailand, Singapura, dan Malaysia.

Dalam ajang internasional yang diikuti 115 peserta dari 38 provinsi di Indonesia itu, Pocut dinobatkan sebagai the most remarkable participant on the international stage. Capaian tersebut menjadi bukti nyata kiprah anak muda Aceh di kancah global.

Selama 10 hari, Pocut bersama peserta lainnya yang difasilitasi oleh Youth.id, menjalani rangkaian kegiatan sosial, pendidikan, serta pertukaran budaya. Mereka berkesempatan berkunjung ke Sekolah Indonesia Singapura (SIS), berdiskusi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, hingga menyapa anak-anak imigran Indonesia di Sanggar Bimbingan Sentul.

Tak hanya itu, Pocut juga tampil dalam seni tari Saman, mengajar anak-anak imigran, melakukan audiensi bersama Konsulat RI di Hat Yai, Thailand, mengikuti International Youth Conference di Malaysia, serta mengunjungi sejumlah universitas ternama di ketiga negara tersebut.

Pocut merupakan putri dari pasangan dr. T. Yusriadi, Sp.BA, FIAPS, dan dr. Risna Handriani, Sp.DV. Ia berhasil lolos setelah melalui proses seleksi ketat meliputi tes TOEFL Bahasa Inggris, kemampuan akademik, pengetahuan umum, serta wawancara. Dari sekitar 30 peserta asal Aceh yang mengikuti seleksi, hanya Pocut dan Fathiya dari Universitas Syiah Kuala (USK) yang terpilih mewakili daerah tersebut.

“Saya merasa seperti benar-benar menjadi bagian dari global community. Belajar, berdiskusi, bahkan sharing ide dengan pemuda dari seluruh Indonesia dan lintas negara, itu priceless experience,” ungkap Pocut penuh semangat.

Momen paling berkesan baginya adalah saat tampil di panggung International Youth Conference di Kuala Lumpur bersama delegasi dari seluruh Indonesia. “Standing tall” di depan forum internasional itu, ia membuktikan bahwa anak Banda Aceh juga bisa bersinar di ajang dunia.

“Saya ingin berusaha menunjukkan bahwa Aceh is not left behind. Kita bisa, we deserve this stage,” tegasnya.

Rasa terima kasih Pocut ia sampaikan kepada keluarga besar, khususnya abi, ummi, nenek, om, tante, serta adik-adik yang selalu memberi doa dan dukungan. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada kepala sekolah dan guru-guru SMA Fatih Bilingual School Aceh atas bimbingan dan izin yang diberikan.

Ke depan, Pocut berkomitmen terus melangkah lebih jauh di bidang pendidikan internasional, religi, sosial kemanusiaan, hingga diplomasi pemuda.

“This is just the beginning. Akan ada banyak cerita lain dari anak muda Aceh yang siap go international,” tutupnya dengan penuh keyakinan.

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News