Sinergi PT PEMA dan Komisi III DPRA Perkuat Strategi Tingkatkan PAD Aceh

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – PT Pembangunan Aceh (PEMA) menggelar rapat strategis bersama Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) di Banda Aceh, Rabu (24/9/2025). Pertemuan ini membahas upaya memperkuat koordinasi dan mendorong optimalisasi peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Rapat dihadiri jajaran pimpinan PEMA dan anggota Komisi III DPRA. Dari pihak legislatif hadir Ketua Komisi III DPRA Hj. Aisyah Ismail atau yang akrab disapa Kak Lin, bersama anggota Bunda Salma, Edi Sadikin, Ermiyadi, Musdi Fauzi, dan Dalimi.

“Kita harus akui, anak-anak muda yang memimpin PEMA selama ini telah menunjukkan kinerja yang cukup optimal. Ini patut kita dukung bersama,” ujar Hj. Aisyah Ismail.

Sementara dari PEMA, jajaran direksi yang hadir antara lain Direktur Utama Mawardi Nur, SE., Direktur Umum dan Keuangan Dr. (C) Tgk. H. Muhammad Nur, M.Si., Direktur Pengembangan Bisnis Naufal Natsir Mahmud, ST., Direktur Komersial Faisal Ilyas, SE., MM., Sekretaris Perusahaan Reza Irwanda, serta Manajer Keuangan Dedi Darmadi.

Dalam pertemuan tersebut, manajemen PEMA memaparkan sejumlah langkah strategis yang telah dan akan dilakukan dalam mengelola potensi sektor migas, energi, dan bisnis lain di Aceh.

Komisi III menilai, keberadaan PEMA sangat penting dalam memaksimalkan potensi ekonomi daerah. Dengan tata kelola yang profesional dan transparan, perusahaan ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak PAD sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Kami berharap PEMA terus memperluas jaringan bisnis dan memperkuat investasi agar bisa memberikan manfaat nyata bagi rakyat Aceh,” kata salah satu anggota Komisi III.

Rapat strategis ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara legislatif dan BUMD daerah. Dengan dukungan penuh dari Komisi III, PT PEMA diharapkan tumbuh menjadi perusahaan daerah yang modern, akuntabel, dan berdaya saing tinggi. Harapannya, keberadaan PEMA tidak hanya menjadi simbol, tetapi benar-benar hadir sebagai penopang utama ekonomi Aceh di masa mendatang. (XRQ)

Editor: AKil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News