Nukilan.id – Usai sepekan Militer Myanmar bergejolak dan menahan Aung San Suu Kyi, kini Presiden Myanmar Win Myint juga ditahan militer Myanmar.
“Kami mendengar Presiden (Win Myint) dan Penasihat Negara (Aung San Suu Kyi) telah ditahan di Naypyidaw, kami mendengar mereka ditangkap oleh militer,” kata Myo Nyunt, juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi, seperti dikutip AFP, Senin (1/2/2021).
Nyunt berasumsi bahwa militer Myanmar benar-benar melakukan kudeta terkait penahanan Aung San Suu Kyi dan Win Myint.
“Dengan situasi yang kami lihat terjadi sekarang, kami harus berasumsi bahwa militer melakukan kudeta,” ujar Nyunt.
Penahanannya terjadi setelah sepekan meningkatnya gejolak dari militer, yang juru bicaranya pada hari Selasa menolak mengesampingkan kemungkinan kudeta. Belasan perwakilan asing, termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa, mendesak militer Myanmar untuk “menaati norma demokratis,” pada Jumat (29/1).
Sebelumnya PBB menyatakan kekhawatiran perihal niat militer Myanmar atau Tatmadaw mengkudeta pemerintahan sipil. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, juga mengutarakan “rasa kekhawatiran yang besar” terkait kisruh politik di Nyapyidaw, kata jurubicaranya, Stephane Dujarric.
“Dia mengajak semua pihak untuk menghentikan hasutan atau provokasi, dan sebaliknya mendemonstrasikan kepemimpinan serta tunduk pada norma-norma demokratis, dan menghormati hasil pemilu,” katanya dalam keterangan tertulis.
Komisi Pemilihan Umum sejauh ini mengatakan pihaknya belum menemukan adanya bukti manipulasi secara sistematis, meski mengakui “kekurangan” dalam penyusunan daftar pemilih. Saat ini KPU Myanmar baru cuma menyelidiki 287 laporan
Kejadian ini bermula dari ditahannya Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior dari Partai Liga Demokrasi lainnya. Mereka ditahan dalam sebuah penggerebekan dini hari oleh militer Myanmar.
Dilansir Reuters, Senin (1/2/2021) penahanan Aung San Suu Kyi dilakukan setelah ketegangan antara pemerintah sipil dan militer Myanmar meningkat selama berhari-hari. Sehingga menimbulkan ketakutan akan kudeta setelah pemilu yang menurut militer curang.
Juru bicara Myo Nyunt membenarkan bahwa Aung San Suu Kyi, Presiden Myanmar dan para pemimpin lainnya telah ditahan pada dini hari. Nyunt meminta agar hal ini tidak ditanggapi dengan gegabah, namun dijalankan sesuai dengan hukum.
“Saya ingin memberi tahu orang-orang kami untuk tidak menanggapi dengan gegabah dan saya ingin mereka bertindak sesuai dengan hukum,” katanya.
Dia juga menyebut tidak menutup kemungkinan bahwa dirinya juga akan ikut ditahan usai Aung San Suu Kyi.
Sebelumnya, militer di Myanmar menyatakan akan melindungi dan mematuhi konstitusi, serta bertindak sesuai hukum, menyusul kekhawatiran bahwa mereka akan melakukan kudeta.
Dalam sebuah pernyataan, militer Myanmar mengatakan bahwa komentar panglimanya baru-baru ini tentang hasil pemilu dimaksudkan untuk mengklarifikasi situasi konstitusi kepada personel militer.
Pada Jumat (29/01), laporan bahwa militer Myanmar mungkin tengah mempersiapkan kudeta mendorong PBB untuk meminta semua pihak agar menghormati demokrasi. (detik.com)