NUKILAN.id | Meulaboh – Universitas Teuku Umar berhasil mencatatkan namanya dalam lampiran keputusan dirjen diktiristek tertanggal 26 Juli 2024, nomor manual.230/E5/DT.05.00/2024 Perihal Pengumuman Penerima Pendanaan Program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) Tahun Anggaran 2024 yang ditanda tangani oleh Direktur Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat, M. Faiz Syuaib. Ialah Dosen Fakultas Pertanian yang juga Koordinator Program Studi Magister Ilmu Pertanian, Universitas Teuku Umar, Dr. Rahmat Pramulya, S.TP., M.M dinyatakan lolos menjadi penerima pendanaan program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) tahun Anggaran 2024.
Rahmat Pramulya diketahui merupakan satu-satunya dosen dari Universitas Teuku Umar yang lulus. Saat dikonfirmasi oleh Humas UTU, Dr. Rahmat menyampaikan rasa syukur, dan berterimakasih atas support yang diberikan oleh pimpinan.
“Alhamdulillah, Barakallahu. Terima kasih atas dukungan Rektor, Ibu Ketua dan Sekretaris LPPM-PMP. Keberhasilan ini dipersembahkan untuk UTU. Semoga berkontribusi untuk Kemajuan UTU, Inspirasi dan Referensi Agro and Marine Industry,” kata Dr. Rahmat kepada Nukilan.id, Minggu (28/7/2024).
Ia menyebutkan, risetnya yang berjudul “Pengembangan Model agroforestri kopi Arabika Gayo berbasis perhutanan sosial dan berketahanan iklim” masuk dalam konsorsium “Model Holistik Agroforestri Kopi Nusantara (Arabika dan Robusta) Berketehanan Iklim dan berbasis Komunitas (CiCoFest Coffee Models)”.
Dalam konsorsium ini, UTU bergabung dengan tiga PTN lainnya. “Alhmdulillah, kita bergabung dengan Universitas Jember, Universitas Borneo Tarakan dan Universitas Padjajaran” pungkasnya
Sementara itu, Rektor UTU, Prof Dr Ishak Hasan, M.Si menyampaikan selamat dan rasa bangganya atas pencapaian Dr Rahmat Pramulya tersebut. Prof Ishak berharap akan terbina kolaborasi baru dan jaringan kerja sama riset yang lebih luas.
“Keberhasilan Dr Rahmat Pramulya dalam meraih pendaan Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS), kita harapkan mampu memperluas jejaring UTU, sehingga dapat terbuka peluang kerja sama akademik lainnya,” kata Prof Ishak
Gunakan kesempatan ini, di samping untuk peningkatan kompetensi riset yang bersangkutan, tentunya kami juga berharap dapat memperluas kemitraan riset maupun akademik UTU dengan perguruan tinggi lainnya” ungkap Prof Ishak.
Sebagai informasi, Program Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) adalah penelitian dalam bentuk konsorsium yang terdiri dari 3-4 tim peneliti dari perguruan tinggi yang berbeda. Skema baru ini dihadirkan untuk mendukung kegiatan penelitian kolaborasi bagi dosen di Indonesia.
Tim penelitian yang dibentuk kemudian akan berkolaborasi dengan tim penelitian lain. Kolaborasi ini diharapkan bisa mendorong kegiatan penelitian kolaborasi, baik secara nasional maupun internasional.
Reporter: Adwina Pakeh