NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 1 Aceh Besar, Sentra Darussa’adah, menggelar ikrar bersama untuk mencegah perundungan di lingkungan sekolah, Senin (8/9/2025).
Kepala SRMA 1 Aceh Besar, Ilza Satriadi, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk komitmen seluruh warga sekolah dalam menciptakan suasana belajar yang aman, nyaman, inklusif, dan bermartabat.
“Ikrar bersama ini bagian dari upaya mewujudkan sekolah ramah anak, sekaligus menolak segala bentuk perundungan, kekerasan seksual, maupun intoleransi,” kata Ilza di sela upacara yang dipusatkan di halaman Sentra Darussa’adah, Darul Imarah.
Dalam ikrar tersebut, warga sekolah berjanji untuk saling menghargai, menghormati perbedaan, menumbuhkan empati dan solidaritas, serta menjadi teladan dalam berperilaku. Mereka juga berkomitmen berani melaporkan dan mencegah setiap tindakan yang merugikan martabat manusia.
Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah juga mengukuhkan sejumlah siswa sebagai duta pencegahan. Fadil Royan dan Afrilia Ufaira ditetapkan sebagai Duta Anti-Perundungan, Fitraton Maulida dan Muhammad Ajir sebagai Duta Anti-Intoleransi, serta Muhammad Hafis dan Furi Mawarni sebagai Duta Anti-Kekerasan Seksual.
“Mereka akan menyampaikan pesan-pesan positif sesuai dengan butir ikrar kepada seluruh peserta didik di SRMA 1 Aceh Besar,” ujar Ilza.
Usai pengukuhan, guru, siswa, dan seluruh warga sekolah membubuhkan tanda tangan di spanduk besar berisi komitmen bersama tersebut.
Di Kabupaten Aceh Besar, Sekolah Rakyat memiliki dua lokasi, yakni SRMA 1 di Sentra Darussa’adah, Kecamatan Darul Imarah, serta SRMA 2 di Kompleks SMA Unggul Ali Hasjmy, Kecamatan Indrapuri.






