Nukilan.id – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia atau Kemenparekraf mendukung Pemerintah Kota Medan (Pemko Medan) mewujudkan The Kitchen of Asia.
Hal ini diungkapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Kawasan Kesawan yang berlokasi di Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Sabtu (27/3/2021) malam.
Baca juga: Rakerda PA, AHY: Tetap Jadi Garda Terdepan Jaga Perdamaian Aceh
The Kitchen of Asia menjadi salah satu program prioritas dari Pemko Medan. Karena Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution ingin kawasan bersejarah ini menjadi pusat budaya dan sentra kreatif.
Kehadiran Sandi di Kota Medan disambut langsung oleh Walikota Medan didampingi sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Medan di salah satu Masjid bersejarah di Kota Medan yaitu Masjid Lama Gg. Bengkok yang berada di Jalan Masjid, Kesawan Medan.
Setelah melaksanakan sholat magrib, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama dengan Walikota Medan kemudian berjalan kaki menuju ke gedung Warenhuis untuk melihat langsung kondisi dalam gedung yang merupakan bangunan cagar budaya terletak di jalan A. Yani VII. Setelah itu rombongan menuju ke Tjong A Fie Mansion untuk melihat langsung sejarah peninggalan dari Tjong A Fie, salah satu tokoh terkenal di Kota Medan pada masa lampau.
Baca juga: Harga Batu Bara Melesat Dalam Sepekan
Usai berkeliling dan melihat peninggalan Tjong A Fie, Sandi mengatakan magnet dari Kota Medan adalah pengalaman kuliner ditambah cerita sejarahnya. Artinya cerita ini yang nantinya dapat menambah daya tarik pariwisata berbasis kuliner di Kota Medan dan membuka peluang usaha serta lapangan pekerjaan yang luas bagi masyarakat kota Medan.
Karena itulah, Menparekraf mendukung penuh program The Kitchen of Asia yang digagas Pemko Medan, guna mendukung pertumbuhan ekonomi di masa pandemi covid-19. Namun begitupun Sandi tetap berpesan untuk tetap menjaga protokol kesehatan selama berlangsungnya kegiatan tersebut.
“Saya mendukung terwujudnya The Kitchen of Asia guna membantu pertumbuhan ekonomi di kota Medan, namun jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Sandiaga Salahuddin Uno.
Disamping itu, Sandi juga ingin agar Kemenparekraf dapat ikut terlibat di dalam program The Kitchen of Asia ini baik dari segi adaptasi teknologi dan keberagaman produk- produk ekonomi kreatif.
“Sebab dengan keterlibatan Kemenparekraf diharapkan UMKM yang terlibat didalamnya pendapatannya dapat meningkat 70 hingga 80 persen,” ujarnya.
Baca juga: BI Aceh Dorong Penggunaan Produk Lokal UMKM
Sementara itu Wali Kota Medan, Bobby mengatakan salah satu spirit The Kitchen of Asia diambil dari semangat Tjong A Fie yang telah membangun kerukunan antar etnis budaya di Kota Medan bahkan kerukunan etnis yang telah dibangun sejak lama tersebut masih tetap dapat dirasakan hingga saat ini.
Hal itu bertujuan, untuk tetap mempertahankan keberagaman dan kerukunan tersebut salah satunya dengan kuliner. Oleh karena itu, Wali Kota Medan ingin menjadikan kawasan Kesawan ini menjadi pusat budaya dan kuliner namun tetap menjaga keaslian dari kawasan tersebut.
“The Kitchen of Asia berarti ialah dapur yang saat ini tidak lagi tertutup tetapi menjadi sebuah entertainment, inilah yang diharapkan kedepannya masing-masing etnis dapat menceritakan kuliner kekhasannya masing-masing,” pungkas Bobby.[mistar]