Nukilan.id – Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota Banda Aceh Said Fauzan mengatakan Usaha Kecil dan Menegah di Indonesia merupakan salah satu prioritas perkembangan Ekonomi Nasional. Selain UMKM menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan, juga sebagai penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional yang memiliki peran penting bagi pemulihan Ekonomi Indonesia.
Begitu disampaikan Said Fauzan dalam kegiatan Workshop Wirausaha Mahasiswa dan Alumni di Kampus UNIMAL, Bukit Indah, 5 November 2021 lalu. Turut hadir dalam acara, Dekan FISIP UNIMAL Dr M Nazaruddin, Wakil Deka. Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Subhani, dan para mahasiswa.
Dalam kesempatan itu, Said Fauzan juga mengungkapkan perkembangan teknologi saat ini sudah menyentuh perekonomian masyarakat. Hal itu sejalan dengan perkembangan teknologi, salah satunya dengan penggunaan internet yang sudah mendominasi seluruh kegiatan masyarakat dalam keseharian.
“Secara umum, internet akan berubah untuk menjadi alat guna untuk memplubikasi produk dari perusahaan kepada masyarakat. Hal tersebut akan membawa dampak bagi pelaku bisnis,” jelasnya.
Berdasarkan data Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, kata Fuzan, per Juli 2020, baru 13 persen UMKM yang mengunakan Platform Digital untuk mempromosikan dan menjual produknya.
“Padahal Platform Digital menjadi media pemasaran yang sangat efektif, melalui berbagai aplikasi seperti Facebook, Titter, Instagram, Google, Toko Online, dan lainnya,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, di masa Pandemi dan Revolusi Industri 4.0 seperti saat ini, lanjut Fauzan, ada tiga hal yang seharusnya di lakukan oleh para pelaku UMKM diantaranya yaitu; Literasi Data,Literasi Teknologi, dan Literasi Manusia.
Kabag Prokopim Pemko Banda Aceh itu juga mengatakan di Banda Aceh sejak masa pemerintahan Aminullah Usman dan Zainal Arifin, mereka merupakan dua sosok yang sangat peduli terhadap perkembangan UMKM.
“Di Kota Banda Aceh sendiri, sektor UMKM juga merupakan salah satu fokus Pemerintah dibawah kepemimpinan Aminullah Usman dan Amin Zainal. Pada tahun 2017 misalnya, ada sebanyak 8500 Pelaku UMKM di Banda Aceh angka tersebut terus meningkat hingga pada Juli 2021 mencapai 16.300 UMKM,” pungkasnya.[]