Tuesday, September 17, 2024
1

Rusia dan Ukraina Saling Tuduh Atas Kebakaran di PLTN Zaporizhzhia

NUKILAN.id | Jakarta – Kebakaran terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia yang kini berada di bawah kendali Rusia. Insiden yang terjadi pada Minggu (11/8/2024) ini memicu saling tuduh antara Rusia dan Ukraina, menambah ketegangan di tengah konflik yang belum berakhir.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menuding Rusia sebagai dalang di balik kebakaran tersebut. Menurut Zelensky, api yang terlihat dari kota Nikopol, yang berada di bawah kendali Ukraina, berasal dari aksi Rusia yang sengaja membakar area sekitar PLTN.

“Saat ini, indikator radiasi masih dalam kondisi normal. Namun, selama teroris Rusia terus mengendalikan pembangkit nuklir ini, situasinya tidak akan pernah aman,” ujar Zelensky, seperti dilaporkan Reuters.

Di sisi lain, pejabat Rusia yang ditempatkan di wilayah tersebut, Evgeny Balitsky, menyalahkan pasukan Ukraina atas kebakaran tersebut. Ia menuduh Ukraina menembaki kota Enerhodar yang berada dekat dengan PLTN, menyebabkan api menyebar ke wilayah sekitar pembangkit. Balitsky juga mengklaim bahwa petugas darurat Rusia telah berhasil mengendalikan api tersebut, dan tidak ada ancaman penyebaran lebih lanjut.

“Kebakaran ini tidak memengaruhi pengoperasian stasiun,” ujarnya.

Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang memiliki pengawas di fasilitas tersebut melaporkan bahwa mereka melihat asap hitam pekat yang keluar dari area utara PLTN Zaporizhzhia setelah sejumlah ledakan terjadi. Meski demikian, IAEA memastikan tidak ada laporan mengenai dampak terhadap keselamatan nuklir di lokasi tersebut.

Tim IAEA diberi tahu oleh pihak PLTN bahwa kebakaran tersebut diduga disebabkan oleh serangan pesawat nirawak pada salah satu menara pendingin. Hingga saat ini, IAEA memastikan bahwa semua indikator radiasi di sekitar PLTN masih berada dalam kondisi normal, meski situasi di lapangan tetap diwaspadai.

PLTN Zaporizhzhia, yang memiliki enam reaktor, berada di garis depan perang antara Rusia dan Ukraina. Meskipun reaktor-reaktor tersebut saat ini tidak beroperasi, fasilitas ini tetap bergantung pada sumber daya eksternal untuk menjaga bahan nuklirnya tetap dingin dan mencegah terjadinya kecelakaan yang lebih besar.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img