Rupiah Diramal Melemah, CORE Indonesia Khawatirkan Dampak Trump

Share

NUKILAN.id | Jakarta Direktur Riset Bidang Keuangan Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Etika Karyani, memproyeksikan masa depan rupiah yang penuh tantangan di tengah kuatnya dominasi dolar AS, terutama setelah Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47.

Dalam diskusi Outlook Ekonomi Sektoral 2025 yang berlangsung di Jakarta Selatan, Selasa (21/1), Etika menyoroti catatan performa rupiah selama periode pertama Trump memimpin pada 2017-2021 sebagai cermin atas situasi yang kemungkinan akan kembali terjadi.

“(Rupiah menguat) ke Rp10 ribu? Rasanya, banyak ekonom mengatakan akan sulit. Apalagi kalau kita belajar di masa Trump ketika menjadi presiden (periode pertama di 2017-2021), rupiah itu selalu mengalami penurunan,” ungkap Etika.

Ia juga menegaskan bahwa dolar AS tetap menjadi pilihan utama para investor sebagai aset safe haven karena stabilitas dan kekuatannya di pasar global.

Meskipun cadangan devisa Indonesia dinilai cukup memadai, Etika meragukan kemampuan cadangan tersebut untuk mendongkrak kekuatan rupiah secara signifikan.

“Memang kita melihat ini yang dikhawatirkan bahwa Trump akan menjadi bencana bagi dunia (khususnya lawan politik AS). Isu proteksionisme yang (kebijakan) America First akan mempengaruhi seluruh ekonomi global. Jadi, (rupiah menguat) ke Rp10 ribu rasanya sangat sulit,” jelasnya lebih lanjut.

Etika memperingatkan bahwa tantangan nilai tukar ini akan berlanjut sepanjang 2025, mengingat kebijakan moneter Bank Indonesia yang mungkin belum cukup kuat untuk meredam pengaruh eksternal.

“Ketika Bank Indonesia (BI) ingin menurunkan tingkat suku bunga, berharap ada ekspansi investasi, tapi ternyata itu juga tidak cukup kuat menahan adanya kurs dolar AS yang terus naik. Sehingga rupiah kita semakin menurun (melemah),” tutupnya.

Dengan latar belakang seperti ini, CORE Indonesia mengimbau para pelaku pasar untuk terus waspada terhadap dinamika kebijakan AS dan dampaknya terhadap ekonomi domestik di Indonesia.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News