News

Company:

Repnas dan Forbina Desak Pemerintah Bangkitkan Potensi Kawasan Sabang

Share

NUKILAN.id | BANDA ACEH – Sabang, kota paling barat Indonesia yang menyimpan segudang potensi, kembali menjadi sorotan. Dua organisasi penggerak ekonomi, Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Aceh dan Forum Bangun Investasi Aceh (Forbina), kompak mendesak pemerintah pusat untuk tidak lagi memandang sebelah mata kawasan strategis ini.

Ketua Repnas Aceh, Mahfudz Y Loethan, menyampaikan apresiasinya terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto dalam mempermudah sistem ekspor-impor. Namun, ia mengingatkan bahwa upaya tersebut perlu diimbangi dengan pemerataan pembangunan, terutama ke wilayah-wilayah yang memiliki nilai strategis tinggi seperti Sabang.

“Sabang adalah titik strategis di ujung barat Indonesia. Jika digarap serius, ini bisa menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi kawasan barat Indonesia. Kami mendorong Sabang menjadi bagian dari prioritas nasional,” ujar Mahfudz, Kamis (10/4/2025).

Sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Kadin Indonesia Bidang Perencanaan Wilayah, Mahfudz juga menyoroti kinerja Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) yang dinilai belum optimal menjalankan mandat sebagai pengelola kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Menurutnya, selain regulasi yang mendukung, Sabang juga membutuhkan tambahan anggaran yang signifikan.

“Sabang butuh dukungan nyata, tidak hanya kemudahan perizinan, tetapi juga kucuran anggaran yang cukup agar BPKS bisa berfungsi optimal sebagai simpul logistik dan gerbang perdagangan internasional dari barat Indonesia,” tegasnya.

Desakan serupa juga datang dari Direktur Forbina, Muhammad Nur SH. Ia menyoroti posisi geografis Sabang yang berada di jalur pelayaran tersibuk dunia, yakni Selat Malaka. Sayangnya, posisi strategis ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

“Sabang bisa menjadi pusat ekonomi yang menguntungkan bagi Aceh dan Indonesia, jika dikelola dengan serius. Padahal kapal-kapal barang masih melewati Selat Malaka menuju pelabuhan internasional di Sabang sampai detik ini, tapi dampak ekonominya sangat minim,” kata M. Nur, Sabtu (12/4/2025).

Menurutnya, Aceh memiliki komoditas unggulan seperti kopi Gayo, kelapa sawit, kakao, cengkeh, hingga hasil perikanan yang diminati pasar global. Dengan infrastruktur yang memadai dan akses perdagangan yang terbuka, Sabang diyakini mampu menjadi pusat distribusi penting di barat Indonesia.

“Potensi besar ini harus diolah secara serius oleh pemerintah. Aceh punya semua syarat: lokasi strategis, komoditas unggulan, dan akses pelayaran internasional. Tinggal butuh keseriusan dalam pengelolaan,” ujar M. Nur.

Repnas dan Forbina menilai, era kepemimpinan Presiden Prabowo merupakan momentum emas untuk mengangkat kembali Sabang dari tidurnya. Keduanya mendesak agar kawasan ini dimasukkan dalam skema pembangunan strategis nasional demi pemerataan pertumbuhan ekonomi hingga ke wilayah terluar Indonesia.

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News