Rektor USK Usul Aceh Segera Bentuk Dinas Ekonomi Kreatif

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Dr. Ir. Marwan, mengusulkan agar Aceh segera membentuk kelembagaan yang fokus mengelola ekonomi kreatif. Usulan ini muncul dalam diskusi terbatas dengan Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif, Rian Syaf, BBA. MCom, di Kampus USK.

Prof. Marwan mengapresiasi langkah Menteri/Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI, Teuku Riefky Harsya, yang telah memperjuangkan Aceh sebagai salah satu wilayah prioritas pengembangan ekonomi kreatif nasional, dari sebelumnya hanya 12 wilayah.

“Kita perlu apresiasi upaya yang telah dilakukan MenEkraf. Selanjutnya, pemerintah Aceh perlu mempercepat pembentukan kelembagaan ekonomi kreatif. Ini langkah strategis untuk ekosistem ekraf yang lebih kompetitif dan berdaya saing tinggi sehingga dapat menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi daerah,” ucap Rektor dalam rilis, Rabu (26/3/2025).

Menurutnya, Aceh harus menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam menciptakan mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.

“Keberadaan kelembagaan Ekonomi Kreatif Aceh akan menjadi katalisator utama dalam membangun ekosistem ekraf yang lebih profesional dan berkelanjutan,” imbuhnya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Ekraf dalam kunjungannya ke USK memaparkan pentingnya pengembangan ekonomi kreatif di Aceh sehingga dapat menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menciptakan mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

“Aceh memiliki potensi besar yang bisa dijadikan sebagai motor penggerak perekonomian lokal dan regional. Kami yakin pengembangan sektor Ekraf dapat berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Rian Syaf.

Sebagai langkah konkret mendukung industri kreatif di Aceh, sejak 2022 USK telah mendirikan Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (KITA Kreatif), yang bertujuan membantu merumuskan kebijakan serta program pengembangan ekonomi kreatif di Aceh.

Selain itu, USK juga memiliki Atsiri Research Centre (ARC) yang selama ini berperan dalam pengembangan ekonomi kreatif melalui hilirisasi produk nilam.

“Sinergi antara akademisi, pemerintah, dan pelaku usaha sangat penting agar industri ekonomi kreatif di Aceh dapat semakin berkembang dan berkontribusi signifikan,” tutupnya.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News