Punya Alpukat Kualitas Unggul, Sabang Didukung Jadi Lokasi Agrowisata

Share

Nukilan.id – Kota Sabang merupakan salah satu kota di Aceh yang berkembang sebagai kota wisata, dimana setiap tahunnya lebih dari 10 juta turis manca negara dan lokal yang berkunjung ke Sabang.

Kota Sabang ini memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikunjungi, mulai dari wisata air hingga Tugu 0 Kilometer. Selain itu, potensi agrowisata juga punya prospek yang bagus di Sabang seperti salak, alpukat dan aneka tanaman lainnya.

Kepala UPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (BPSBTPHP) Distanbun Aceh, Habiburrahman, S.TP, M.Sc mengatakan, alpukat lokal Sabang memiliki tekstur buah tanpa serat warna kuning mentega yang sangat gurih dinikmati dalam keadaan buah segar.

Hal itu diungkap Habib dalam kunjungan bersama Tim Ahli Amrullah, Kasie PSTPHP Anwar dan Koordinator Pengawas Benih Tanaman (PBT) Ridwan, Adi Candra dan Irvan dalam rangka finalisasi observasi pelepasan salak lokal Sabang menjadi salak unggul nasional beberapa waktu lalu.

Tim tersebut juga ikut serta melakukan identifikasi potensi alpukat lokal yang selama ini sudah mulai berkembang di Sabang dengan jumlah populasi tanaman mencapai 600 batang.

“Berdasarkan hasil identifikasi awal yang dilakukan oleh Tim BPSB Aceh bersama Distanpang Kota Sabang menyimpulkan bahwa alpukat Sabang menjadi salah satu varietas baru dan sangat berpeluang digarap untuk didaftarkan menjadikan varietas unggul nasional,” kata Habib dalam keterangannya kepada Nukilan, Senin (17/10/2022).

Menurutnya, spesifik alpukat lokal Sabang untuk dataran rendah ini sudah mulai di tanam sejak 30 tahun yang lalu atau pada tahun 1992 di kota Sabang yang penanam pertama adalah almarhum Sumadi Suji warga Gampong Cot Ba’U.

Menurut Istri almarhum Sumadi Suji Alima menyebutkan, selama ini hasil panen dijual dengan harga Rp25 ribu/kg (rata” per kg 2 s.d 3 buah) yang masa panen setahun sekali dengan kepemilikan 20 batang alpukat.

Disisi lain, Tim Ahli BPSB Aceh, Ir. Amrullah mengatakan, pihaknya akan melakukan observasi lanjutan dengan melihat karakteristik batang, buah dan daun dari tanaman alpukat tersebut.

“Tujuannya untuk menyusun deskripsi awal sebagai salah satu syarat pelepasan menjadi varietas unggul nasional, dengan harapan ke depan Pemerintah Kota (Pemko) Sabang bisa menjadikan lokasi agrowisata alpukat yang punya prospek bukan hanya untuk pemasaran buah, akan tetapi bisa menjadi lokasi penangkaran benih alpukat dataran rendah,” ujar Amrullah.

Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Muchlis Zulkifili, ST berharap Kota Sabang bisa menjadi lokasi agrowisata alpukat, salak dan komoditi lainnya.

“Jadi, Sabang nantinya bisa pada even-even tertentu digelar pesta buah dan kegiatan wisata lainnya,” kata anggota DPRA Dapil 1 Aceh Besar, Banda Aceh dan Sabang itu.

Sebagai Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh Besar, Muchlis sangat mendukung Sabang sebagai pusat agrowisata alpukat, salak dan komoditi lainnya sebagai sektor untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat pada sektor pariwisata dalam arti luas di daerah itu.

“Kita minta Distanbun Aceh prioritas Sabang menjadi Kota Wisata buah dan dapat dibina petani hingga sebagai penghasil benih alpukat maupun salak,” pintanya.(Adv)

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News