NUKILAN.id | Banda Aceh – Sejumlah peserta Seleksi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) 2024 menyampaikan kekecewaan mendalam setelah mengalami perubahan status kelulusan secara tiba-tiba. Salah satu peserta berinisial DK mengaku awalnya dinyatakan lulus melalui akun resmi dan email pada akhir Maret, namun status tersebut berubah menjadi tidak lulus pada 9 April 2024.
Dari keterangan tertulis yang diterima oleh Nukilan.id, DK mengatakan, dirinya menerima email kelulusan pada 31 Maret setelah pengumuman awal dirilis di laman resmi SPPI pada 29 Maret. Tak hanya itu, akun resminya juga menunjukkan status lulus dan memuat barcode sebagai tanda peserta yang akan mengikuti tahap pelatihan. Namun, tanpa penjelasan rinci, status tersebut berubah pada 9 April.
“Tiba-tiba keterangannya berubah menjadi ‘Maaf Anda belum lulus’, padahal sebelumnya sudah ada barcode, sudah terima email, bahkan saya sudah siapkan semua keperluan dan mundur dari pekerjaan,” kata DK, Selasa (15/4/2025).
Kasus yang dialami DK bukan satu-satunya. Berdasarkan data sementara yang ia himpun dari komunikasi peserta, sebanyak lebih dari 370 orang dilaporkan mengalami perubahan serupa. Setelah dilakukan verifikasi oleh pihak pusat, jumlah tersebut mengerucut menjadi 117 orang.
Beberapa dari mereka bahkan tidak pernah menerima pengumuman apapun sejak awal, baik melalui email maupun akun resmi. Namun secara tiba-tiba, nama mereka muncul sebagai peserta yang dinyatakan lulus pada pengumuman terakhir.
“Ini menimbulkan kecurigaan dan pertanyaan besar. Mengapa yang dari awal tidak ada keterangan bisa lulus, sementara yang sudah dinyatakan lulus sejak 29 Maret malah dibatalkan?” tambahnya.
Sebagai peserta, DK jelas merasa dirugikan dengan kejadian ini. Ia berharap ada kejelasan dan keadilan dari pihak penyelenggara.
“Kami sudah menyiapkan semuanya, dari perlengkapan pribadi sesuai petunjuk di akun masing-masing, bahkan banyak dari kami sudah mengundurkan diri dari pekerjaan karena percaya bahwa kami benar-benar lulus,” ujar DK.
Panitia seleksi sempat menjadwalkan pengumuman akhir pada 7 April 2024. Namun karena adanya masa sanggah dari peserta, pengumuman akhir diundur menjadi 10 April. Meski demikian, pada 9 April, sejumlah peserta mulai menyadari adanya perubahan status kelulusan di akun mereka.
Tindak lanjut yang dilakukan oleh para peserta adalah mengonfirmasi ulang ke pihak pusat. Namun, DK menilai hasil dari tinjauan tersebut tidak menjawab keganjilan yang terjadi di lapangan.
Sebagai bukti, para peserta menyimpan tangkapan layar email berisi pengumuman kelulusan serta barcode yang hanya dapat diperoleh setelah login ke akun masing-masing. Menurut mereka, bukti tersebut cukup kuat untuk menunjukkan bahwa mereka memang telah dinyatakan lulus sebelum perubahan status terjadi.