Nukilan.id – PT Medco E&P Malaka terkait keracunan warga Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Aceh Timur, yang terjadi pada Jum’at (9/4/2021) pagi, menyampaikan bahwa, akan terus fokus berupaya menangani warga akibat dampak asap dari kegiatan flaring sumur gas (AS-11).
VP Relations dan Security Medco E&P Indonesia Arif Rinaldi mengatakan usai mendapatkan informasi itu, pihak perusahaan langsung menghentikan aliran sumur.
“Setelah mendapatkan informasi pada jumat pagi, pihak Perusahaan langsung menghentikan aliran sumur. Saat ini, Perusahaan berkoordinasi dengan Puskesmas, aparat dan keamanan setempat untuk menyalurkan bantuan logistik kepada warga” ujar Arif dalam keterangan tertulis yang diterima Nukilan.id, Sabtu (10/4/2021).
Pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan BPMA dan berharap dukungan masyarakat, pemerintah serta pemangku kepentingan setempat dalam penanganan kejadian yang menimpa warga tersebut.
Sementara itu, tim Muspika Kecamatan dan pemerintah Aceh Timur melalui Dinas Sosial dan BPBD Aceh Timur telah menyiapkan tenda pengungsian BPBD dan dapur umum sementara untuk korban keracunan gas dari sumur PT Medco.
Kepala Dinas Sosial Aceh Timur, Ir. Elviandi mengatakan akan terus menyediakan kebutuhan bagi para korban keracunan yang berada di Kantor Camat Banda Alam.
“Kita akan terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk memberikan pelayanan kepada warga Gampong. Selain itu, dari BPBD juga seperti yang dilihat sedang memasang tenda darurat”, kata Elviandi. []