NUKILAN.id | Banda Aceh – Provinsi Aceh resmi menjadi salah satu dari 15 wilayah prioritas dalam pengembangan ekonomi kreatif (ekraf) nasional. Staf Khusus Menteri Ekonomi Kreatif Rian Syaf menegaskan bahwa Aceh memiliki potensi besar yang dapat dioptimalkan untuk menggerakkan perekonomian daerah.
“Kami percaya bahwa Aceh memiliki banyak potensi yang dapat dioptimalkan,” kata Rian Syaf di Banda Aceh.
Pernyataan tersebut disampaikan saat kunjungan kerja ke Pemerintah Aceh dalam rangka pembahasan kerja sama pengembangan ekonomi kreatif. Menurutnya, sektor ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak perekonomian lokal serta memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pengembangan ekonomi kreatif di Aceh menjadi bagian dari strategi pemerintah untuk menciptakan mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rian menjelaskan bahwa dalam Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, ekonomi kreatif menjadi salah satu fokus utama untuk menciptakan lapangan kerja bagi generasi muda serta mempercepat pengembangan sektor ini.
Maka, dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, Aceh diharapkan dapat memanfaatkan peluang besar ini untuk berkembang menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif terkemuka di Indonesia.
“Ekonomi kreatif menjadi solusi untuk menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan diharapkan dapat menyerap tenaga kerja hingga 1 juta orang pada tahun 2025,” kata Rian Syaf.
Pelaksana Tugas Sekda Aceh M Nasir menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan kementerian guna mendukung pelaku ekonomi kreatif di Aceh.
“Kami telah memiliki roadmap untuk ekonomi kreatif di Aceh. Potensi besar, terutama di sektor kuliner, perlu disinkronkan dengan kementerian terkait untuk mendorong produksi dan pemasaran produk kreatif,” kata M Nasir.
Sementara itu, Asisten II Setda Aceh Zulkifli menambahkan bahwa promosi produk-produk kreatif Aceh masih perlu ditingkatkan agar lebih dikenal masyarakat luas.
“Peluang ekonomi kreatif di Aceh sangat besar, khususnya bagi generasi muda. Namun, promosi dan pembinaan terhadap mereka harus lebih intensif,” demikian Zulkifli.
Editor: Akil