Nukilan.id – Kepatuhan terhadap protokol kesehatan (Protkes) tampak melonggar di kalangan masyarakat. Tingkat kepatuhan memakai masker, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan melorot dari urutan ketiga ke urutan keenam di Sumatera. Sementara itu, kasus Covid-19 bertambah lagi 285 orang, dan 18 orang dilaporkan meninggal dunia di Aceh.
“Penurunan tingkat kepatuhan Protkes berdasarkan monitoring Tim Perubahan Perilaku Satgas Covid-19 Nasional, dua minggu terakhir,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Kamis (5/8/2021).
Ia menjelaskan, penurunan tingkat kepatuhan terhadap Protkes dilihat dari perbandingan hasil monitoring dwi mingguan, minggu III Juli 2021 (tanggal 19 – 25 Juli 2021 dan minggu IV (tanggal 26 Juli – 1 Agustus 2021) di Aceh.
Hasil monitoring pada minggu III, tingkat kepatuhan memakai masker sekitar 88,92 persen dari 632.305 orang yang dipantau pada 107.178 lokasi tempat-tempat umum di Aceh. Sedangkan hasil monitoring minggu IV, tingkat kepatuhan turun menjadi sekitar 85,05 persen.
Tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan juga turun. Pada minggu III Juli 2021, tingkat kepatuhan menjaga jarak dan menghindari kerumunan sekitar 91,36 persen, dan hasil monitoring minggu IV menjadi sekitar 87,98 persen.
SAG mengatakan, meski penurunannya “hanya” 4,4 persen dan 4,9 persen, namun peringkat kepatuhan Protkes di Aceh langsung melorot. Tingkat kepatuhan memakai masker Aceh kini berada diurutan keenam dan kepatuhan menjaga jarak berada pada urutan kelima di Pulau Sumatera. Padahal pada pekan sebelumnya bertenger diurutan ketiga Sumatera.
Selanjutnya ia mengatakan, melonggarnya protokol kesehatan tersebut langsung berdampak pada peningkatan kasus Covid-19 di Aceh. Hasil analisis data oleh Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Nasional dalam periode yang sama, kasus aktif Covid-19 di Aceh meningkat dari 19,86% menjadi 22,74 persen.
Peningkatan itu akibat penambahan kasus positif baru harian maupun mingguan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pasien yang sembuh dalam periode yang sama. Angka kesembuhan turun dari 75,80 persen menjadi 72,98 persen. Sedangkan angka kasus meninggal dunia juga turun dari 4,37 persen menjadi 4,27 persen, urainya.
Menurut SAG, apabila kasus baru terus meningkat dan kasus aktif tidak turun tajam, jumlah pasien Covid-19 yang harus dirawat di rumah sakit akan melampaui daya dukung sistem pelayanan kesehatan yang tersedia, sehingga dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko kematian pasien Covid-19 di Aceh.
“Karena itu, semua elemen masyarakat harus mengetatkan kelmbali Protkes supaya kasus baru Covid-19 berkurang, dan terus makin berkurang, dan akhirnya nihil di Aceh,” katanya.
Kasus kumulatif
Selanjutnya ia melaporkan akumulatif kasus Covid-19 Aceh yang telah mencapai 24.201 orang, per 5 Agustus 2021. Jumlah penderita yang sedang dirawat sebanyak 5.656 orang. Para penyintas Covid-19, (penderita yang sembuh) sebanyak 17.508 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.037 orang.
Data kasus Covid-19 di atas sudah termasuk kasus positif baru harian yang bertambah hari ini sebanyak 285 orang, pasien yang sembuh 134 orang, dan penderita meninggal dunia bertambah 18 orang lagi di Aceh.
Kasus-kasus baru yang mencapai 285 orang tersebut, meliputi warga Banda Aceh 117 orang, Aceh Besar 50 orang, Pidie 23 orang, Lhokseumawe 15 orang, Aceh Utara 14 orang, Bireuen 13 orang, Aceh Barat 12 orang, dan warga Bener Meriah sebanyak 11 orang.
Kemudian warga Langsa dan Sabang sama-sama tujuh orang, warga Aceh Tamiang empat orang, Pidie Jaya tiga orang, warga Aceh Tengah dan Aceh Singkil masing-masing dua orang. Selanjutnya warga Aceh Tenggara, Aceh Timur, Gayo Lues, Nagan Raya, dan Aceh Selatan, masing-masing satu orang.
Penderita Covid-19 yang dinyatakan sembuh, meliputi warga Aceh Besar 63 orang, Aceh Singkil 24 orang, dan warga Aceh Tengah 15 orang. Kemudian warga Banda Aceh sembilan orang, Pidie delapan orang, warga Aceh Timur, Gayo Lues, Sabang, dan Aceh Barat Daya, masing-masing tiga orang. Selanjutnya warga Pidie Jaya dua orang dan satu warga Lhokseumawe.
“Kasus meninggal dunia bertambah lagi 18 orang,” katanya.
Kasus-kasus meninggal dunia tersebut, meliputi warga Aceh Besar dan Banda Aceh sama-sama empat orang. Kemudian warga Pidie sebanyak tiga orang, warga Aceh Timur dan Langsa masing-masing dua orang. Selanjutnya warga Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan warga Simeulue satu orang. Kasus meninggal tersebut ada pada bulan Mei dan Agustus 2021.
Lebih lanjut ia memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 872 orang, meliputi 745 orang selesai isolasi, 51 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19, jelasnya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.602 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.427 orang, sedang isolasi di rumah 148 orang, dan 27 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.[]