Protes Pemerkosaan Dokter Magang, Nakes India Lakukan Mogok Kerja Nasional

Share

NUKILAN.id | Jakarta – Tenaga kesehatan di India, termasuk dokter, menggelar aksi mogok kerja selama 24 jam pada akhir pekan ini sebagai bentuk protes terhadap pemerkosaan dan pembunuhan seorang dokter magang di Kolkata. Aksi ini menyebabkan layanan kesehatan di rumah sakit dan klinik-klinik di seluruh India terganggu.

Dilaporkan oleh Reuters, Sabtu (17/8/2024), lebih dari satu juta dokter dan tenaga kesehatan di seluruh negeri ikut serta dalam aksi mogok ini. Rumah sakit-rumah sakit berupaya menangani situasi darurat dengan meminta bantuan staf fakultas hingga mahasiswa sekolah kesehatan.

Asosiasi Medis India (IMA) menyatakan bahwa dokter-dokter junior telah lebih dahulu melakukan aksi protes, sehingga hampir 90 persen dokter di India diperkirakan berpartisipasi dalam mogok kerja ini.

“Kami akan menghentikan prosedur medis dan konsultasi pasien tertentu selama masa mogok kerja ini,” ujar Sanjeev Singh Yadav, juru bicara IMA di Telangana, kepada Reuters.

Salah satu dokter spesialis di Kolkata, Sandip Saha, menegaskan bahwa dirinya tidak akan menerima pasien kecuali untuk kasus darurat. Sementara itu, Kepala Menteri Bengal Barat mendukung aksi protes ini dan mendesak agar investigasi terhadap kasus pemerkosaan dan pembunuhan tersebut dipercepat, serta para pelaku diberi hukuman yang berat.

Aksi protes ini dipicu oleh kejadian tragis yang menimpa seorang dokter magang berusia 31 tahun yang ditemukan tewas di Kolkata pada pekan lalu. Polisi mengungkapkan bahwa korban diperkosa sebelum dibunuh. Hingga saat ini, pihak berwenang telah menangkap seorang relawan polisi yang diduga terkait dengan kejahatan tersebut. Kasus ini telah menjadi perhatian nasional di India.

Sebelumnya, pada Selasa (12/8/2024), sekitar 8.000 tenaga kesehatan menggelar demonstrasi di sejumlah rumah sakit di Kolkata, mengecam kekerasan yang dialami dokter magang tersebut. Aksi protes juga meluas ke ibu kota, New Delhi, dan Lucknow, negara bagian Uttar Pradesh, yang menyebabkan terganggunya layanan kesehatan di berbagai wilayah.

Dalam surat yang dikirimkan kepada Menteri Kesehatan JP Nadda, IMA menyuarakan keprihatinan mereka atas kondisi kerja yang tidak manusiawi dan kekerasan yang sering dialami para dokter di tempat kerja. Namun, hingga kini, belum ada tanggapan dari Kementerian Kesehatan.

Protes ini menyoroti tekanan yang dihadapi tenaga kesehatan di India, yang selama ini mengeluhkan beban kerja yang berat dan upah yang rendah. Pemerintah India didesak untuk mengambil tindakan tegas guna melindungi tenaga kesehatan dari kekerasan dan memastikan keamanan di fasilitas medis.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News