NUKILAN.id | Meulaboh – Minyak atsiri atau minyak esensial menjadi salah satu komoditas unggulan Kabupaten Aceh Barat. Hingga Maret 2025, produksi minyak atsiri di daerah ini tercatat mencapai 22,82 ton per tahun. Angka tersebut memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.
“Alhamdulillah, dengan produksi minyak atsiri mencapai 22,82 ton per tahun, telah mampu membantu petani dalam memenuhi kebutuhan pendapatan keluarga, dan mampu mendukung ekonomi masyarakat,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Aceh Barat, Darmawan, Jumat (7/3/2025).
Minyak atsiri merupakan senyawa yang diekstrak dari berbagai bagian tumbuhan melalui proses penyulingan, seperti kelopak bunga, daun, kulit kayu, biji, hingga akar. Di Aceh Barat, minyak atsiri dihasilkan dari tanaman nilam yang telah menjadi sumber penghidupan bagi banyak petani.
Saat ini, luas lahan tanaman nilam di Kabupaten Aceh Barat tercatat 279 hektare. Dari jumlah tersebut, 117 hektare sudah menghasilkan minyak atsiri, sedangkan 162 hektare lainnya masih dalam tahap pertumbuhan.
Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga mencatat bahwa produktivitas minyak atsiri yang dihasilkan petani mencapai 195 kilogram per hektare. Beberapa daerah penghasil utama nilam di Aceh Barat antara lain Desa Suak Raya, Kecamatan Johan Pahlawan (1 hektare), Desa Pungki, Kecamatan Kaway XVI (3 hektare), Desa Pulo Tengoh, Kecamatan Meureubo (2 hektare), serta Desa Tegal Sari, Kecamatan Pante Ceureumen (2 hektare). Selain itu, tanaman nilam juga dibudidayakan di Desa Kubu dan Desa Peuribu, Kecamatan Arongan Lambalek (3 hektare) serta Desa Paya Baro, Kecamatan Woyla Timur (2 hektare).
Pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi minyak atsiri melalui berbagai program pembinaan kepada petani. Komoditas ini memiliki potensi pasar yang besar karena sebagian besar hasilnya dijual ke luar daerah dan diekspor ke berbagai negara sebagai bahan baku parfum dan kosmetik.
Dengan meningkatnya produksi dan kualitas minyak atsiri, diharapkan para petani nilam di Aceh Barat dapat semakin sejahtera dan memperkuat sektor ekonomi berbasis komoditas lokal.
Editor: Akil