Produksi Kepiting Bakau dan Ikan di Gampong Paloh Lada

Share

Nukilan.id – Tim Pengabdian Universitas Malikussaleh (Unimal) yang terdiri dari Dr. Prama Hartami, Dr. Nirzalin dan Munawwar Khalil, M.Si melakukan pembekalan pada Pengurus dan Anggota Kelompok Usaha Perikanan Bieng Laot Gampong Paloh Lada, Kabupaten Aceh Utara terkait budidaya Kepiting Bakau yang dipadukan dengan Ikan Nila.

Kelompok tersebut merupakan wadah kreatif dan inovatif Pemuda Gampong Paloh Lada untuk menjadi calon wirausahawan muda di masa depan,” kata Prama Hartami Senin, (22/11/2021).

Ia menjelaskan, Kepiting merupakan komoditas perikanan dengan harga jual tinggi di pasar nasional dan memiliki peluang ekspor, sementara Ikan Nila memiliki harga jual lokal yang sangat kompetitif dibandingkan dengan jenis ikan lainnya yang dipasarkan di Aceh Utara dan sekitarnya.

Sehingga jika dua komoditas ini dipelihara dalam satu wadah yang dipisahkan dengan keramba, maka budidaya tersebut berpeluang menghasilkan 2 produk dan berpeluang memberikan keuntungan lebih bagi pembudidaya,” ungkapnya.

Hartami menyampaikan, teknik dan kiat budidaya kepiting bakau pada lahan tambak harus se efektif mungkin. Dengan kondisi Pandemi Covid-19 yang belum berakhirmenjadi pemicu bagi kelompok untuk segera bergerak dan menjadi penggerak utama (prime mover) untuk menciptakan peluang kerja baru.

Sementara Dr. Nirzalin menyampaikan, pentingnya kekompakan, kedisiplinan dan saling menguatkan antar anggota agar kegiatan kelompok bisa terus eksis dan berkelanjutan. Rizkie Setyawan selaku ketua serta seluruh anggota kelompok sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini serta berharap bisa terus berlanjut baik dengan program-program sejenis ataupun memutar modal yang ada agar terus bisa berkembang menjadi sumber mata pencaharian dan lapangan kerja baru bagi masyarakat Gampong Paloh Lada kedepannya.

Saat pemaparan materi, peserta sangat antusias mendengarkan topik kajian yang dibawakan oleh narasumber yang juga merupakan inisiator program pengabdian tersebut. Program ini digagas untuk mengangkat potensi dan mengoptimalkan lahan tambak budidaya udang yang telah lama tidak beroperasi oleh pemilik,” ucapnya.

Lanjutnya, program yang diusulkan oleh tim berkaitan dengan kepiting bakau adalah penggemukan (untuk kepiting jantan) dan peneluran (untuk kepiting betina) yang masing-masingnya memerlukan waktu panen antara 10 – 15 hari setelah penebaran.

Hal ini tentunya akan mempercepat siklus produksi dengan hasil keuntungan penjualan persiklus produksi antara 75 – 150 % dari modal pembelian bibit. Sedangkan untuk ikan bisa dipanen antara 2,5 – 3 bulan tanpa pemberian pakan dengan memanfaatkan sisa pakan yang diberikan selama pemeliharaan kepiting. Jadi setiap 4 – 5 siklus produksi kepiting, maka ikan nila baru bisa dipanen dengan ukuran bobot mencapai 200 gr/ ekor atau 5 – 6 ekor/kg. Program ini merupakan kelanjutan kerjasama antara Dosen Prodi Akuakultur Unimal dengan PT. Pupuk Iskandar Muda, Tbk yang telah berlangsung 3 bulan sebelumnya.[]

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News