NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Aceh mengambil langkah antisipatif guna mencegah penyebaran penyakit menular, termasuk COVID-19, saat kepulangan jamaah haji ke Tanah Air.
Ketua Bidang Kesehatan PPIH Debarkasi Aceh, Ziad Batubara, menjelaskan bahwa upaya pencegahan sudah disiapkan secara menyeluruh. Salah satunya adalah pemeriksaan suhu tubuh secara berlapis.
“Kita mewaspadai kedaruratan kesehatan masyarakat, nantinya kita lakukan pengukuran suhu dua kali (terhadap haji Aceh),” kata Ziad dalam konferensi pers di Banda Aceh, Jumat (27/6/2025).
Kepulangan jamaah haji Aceh dijadwalkan berlangsung mulai 27 Juni hingga 9 Juli 2025 melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah. Kloter pertama diperkirakan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, pada Sabtu (28/6) pukul 07.00 WIB.
Ziad menyebutkan bahwa seluruh fasilitas pendukung telah disiapkan, mulai dari poliklinik di asrama haji dan bandara, armada ambulans, hingga koordinasi lintas sektor dengan Dinas Kesehatan Aceh dan RSUD Zainoel Abidin sebagai rumah sakit rujukan.
“Selain itu, juga koordinasi dengan laboratorium kesehatan masyarakat Aceh dalam rangka pengiriman spesimen yang nantinya diambil atau diusap (swab) dari haji yang kita curigai ada gejala demam di atas 38 derajat Celcius,” lanjutnya.
Pengukuran suhu dilakukan dua kali karena faktor pendingin udara dalam pesawat dan bus bisa memengaruhi hasil awal. Oleh karena itu, setelah jamaah turun dan memasuki aula asrama, pengecekan suhu akan kembali dilakukan.
“Di aula kita ukur lagi suhunya. Karena, kalau terpapar AC pesawat, orang yang demam, saat pengukuran suhunya tetap normal,” ujar Ziad.
Jika ditemukan jamaah dengan suhu tubuh di atas ambang batas 38 derajat Celcius, maka yang bersangkutan akan dibawa ke poliklinik untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut melalui swab test. Hasil tes nantinya akan dikirim ke laboratorium kesehatan masyarakat Aceh.
“Setelah dikirim ke laboratorium Kesmas, datanya diberikan kepada Dinas Kesehatan Aceh dan diteruskan ke kabupaten/kota untuk diawasi jika memang ada yang positif,” jelasnya.
Ziad, yang juga menjabat sebagai Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) Kelas I Banda Aceh, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat menjemput jamaah haji. Ia menekankan pentingnya penggunaan masker di area penjemputan.
“Jadi, terhadap upaya memutuskan rantai penularan, kita harapkan kepada semuanya untuk pakai masker. Pakai masker jangan lupa,” tegasnya.
Editor: Akil