NUKILAN.id | Banda Aceh – Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024 bukan hanya menjadi ajang kompetisi bagi para atlet, tetapi juga membawa berkah tersendiri bagi para pedagang asongan di sekitar venue pertandingan. Mereka memanfaatkan momentum ini untuk meraup keuntungan yang signifikan.
Salah satu pedagang asongan di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Saleh Beriman, mengungkapkan bahwa ajang PON ini memberikan dampak positif bagi pendapatannya. Sejak dimulainya cabang olahraga sepak bola, omsetnya bisa melonjak drastis, mencapai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta per hari.
“Kami setiap hari jualan di sini, apalagi sekarang hampir tiap hari ada pertandingan,” ujar Saleh saat ditemui Nukilan.id, Minggu (8/9/2024).
Saleh menjajakan berbagai macam dagangan, mulai dari minuman dingin, mie aceh, kacang goreng, hingga telur puyuh rebus. Harga yang ia tawarkan pun terjangkau, berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 5.000, yang menurutnya pas untuk kantong penonton dari berbagai kalangan.
“Kalau Aceh yang main, ramai sekali, penonton banyak, dan jualan laris. Tapi kalau yang main dari provinsi lain, seperti hari ini ya penonton agak sepi,” tambah Saleh sambil tersenyum.
Antusiasme masyarakat Aceh terhadap cabang olahraga sepak bola memang tinggi, terutama saat tim tuan rumah bertanding. Kondisi ini dimanfaatkan oleh para pedagang asongan untuk meningkatkan penghasilan mereka selama ajang PON berlangsung.
Tidak hanya Saleh, banyak pedagang lainnya yang merasakan peningkatan omset berkat keramaian penonton di sekitar stadion. PON XXI 2024 ini memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar yang berjualan, terutama di sektor informal. (XRQ)
Reporter: Akil Rahmatillah