NUKILAN.id | Jakarta – Hasil survei Ipsos Global Trustworthiness Index 2024 menunjukkan bahwa politikus menjadi profesi yang paling tidak dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Survei ini dilakukan oleh Ipsos, lembaga riset pasar dan konsultasi global berbasis di Paris, Perancis. Survei tersebut melibatkan responden dari 32 negara, termasuk Indonesia.
Survei ini dilakukan melalui platform online Global Advisor pada 24 Mei hingga 7 Juni 2024. Sebanyak 23.530 orang dewasa dari berbagai negara diwawancarai, termasuk 500 responden dari Indonesia berusia 21 hingga 74 tahun. Ipsos menggunakan interval kredibilitas untuk menghitung ketepatan jajak pendapat online tersebut.
Hasil survei menunjukkan bahwa 45 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak percaya pada politikus, menjadikannya profesi dengan tingkat ketidakpercayaan tertinggi di Indonesia. Posisi kedua ditempati oleh polisi dan anggota kabinet/menteri dengan tingkat ketidakpercayaan masing-masing sebesar 41 persen.
Influencer media sosial menempati posisi ketiga dengan tingkat ketidakpercayaan sebesar 25 persen, diikuti oleh pengacara dan pejabat pemerintahan (24 persen) serta hakim (23 persen). Profesi seperti dokter, sopir taksi, dan jurnalis memiliki tingkat ketidakpercayaan yang lebih rendah, di bawah 20 persen.
Sebaliknya, guru menjadi profesi yang paling dipercaya oleh masyarakat Indonesia dengan tingkat kepercayaan mencapai 74 persen. Posisi berikutnya ditempati oleh dokter (73 persen), peneliti (70 persen), pemuka agama (66 persen), dan pegawai restoran (57 persen). Tentara juga termasuk salah satu profesi yang cukup dipercaya oleh masyarakat Indonesia dengan tingkat kepercayaan sebesar 56 persen.
Indonesia mencatat tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap profesi tertentu dibandingkan negara lain, seperti dokter, guru, sopir taksi, peneliti, dan jurnalis.
Secara global, tren tingkat kepercayaan terhadap profesi serupa menunjukkan pola yang konsisten. Dokter, guru, dan peneliti menjadi tiga besar profesi yang paling dipercaya selama enam tahun berturut-turut.
Namun, politikus secara global tetap menjadi profesi dengan tingkat ketidakpercayaan tertinggi, yaitu 58 persen. Dari 32 negara yang disurvei, hanya India (40 persen vs 31 persen) dan Singapura (32 persen vs 31 persen) yang menunjukkan tingkat kepercayaan terhadap politikus sedikit lebih tinggi dibandingkan ketidakpercayaan.
Hasil survei ini menjadi sinyal kuat bahwa politikus, baik di Indonesia maupun dunia, menghadapi tantangan besar untuk membangun kembali kepercayaan publik. Transparansi, akuntabilitas, keberpihakan, dan kepekaan terhadap aspirasi masyarakat menjadi langkah penting yang harus diwujudkan guna memperbaiki citra dan hubungan dengan masyarakat.
Editor: Akil