Plt Sekda Aceh: Musdalub HIPMI, Momentum Konsolidasi dan Penguatan Internal

Share

NUKILAN.ID | BANDA ACEH – Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) ke-15 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Aceh diharapkan menjadi ajang konsolidasi organisasi sekaligus memperkuat soliditas internal. Hal tersebut ditegaskan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Aceh, M Nasir, saat membacakan sambutan Gubernur Aceh dalam pembukaan Musdalub yang digelar di Anjong Mon Mata, Komplek Meuligoe Gubernur Aceh, Minggu (1/6/2025).

“Selain sebagai agenda organisasi untuk memilih kepemimpinan baru, Musdalub juga merupakan ajang konsolidasi yang penting untuk memperkuat soliditas internal, mempererat jejaring, serta mempertegas peran HIPMI sebagai katalisator pembangunan ekonomi Aceh,” ujar Plt Sekda.

Penurunan Kemiskinan dan Peran Strategis Dunia Usaha

Dalam sambutannya, M Nasir mengungkapkan bahwa Aceh saat ini tengah memasuki fase transformasi yang menjanjikan. Salah satu indikator penting adalah penurunan angka kemiskinan yang signifikan, yakni dari 14,23 persen pada Maret 2024 menjadi 12,64 persen di September 2024. Angka tersebut menempatkan Aceh sebagai provinsi dengan penurunan kemiskinan tertinggi di Sumatera dan ketiga secara nasional sejak Maret 2019.

“Kita menyadari bahwa kemajuan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari peran dunia usaha. Dalam konteks ini, saya menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada HIPMI yang terus melahirkan wirausahawan muda yang tangguh dan visioner,” sambung M Nasir.

Pemuda, Bonus Demografi, dan Rasio Wirausaha yang Meningkat

Plt Sekda turut menyoroti potensi demografi Aceh. Menurutnya, pada 2023 sebanyak 24,96 persen penduduk Aceh adalah pemuda—sekitar 1,36 juta jiwa dari total 5,48 juta. Ini merupakan bonus demografi yang harus dikelola secara strategis.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa semangat kewirausahaan di Aceh menunjukkan tren positif. Per Agustus 2024, rasio wirausaha di Aceh telah mencapai 3,94 persen. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional yang berada di angka 3,08 persen.

“Namun kita tidak boleh berhenti pada kuantitas semata. Tantangan ke depan adalah meningkatkan skala usaha, memperkuat formalitas bisnis, dan mendorong digitalisasi serta inovasi. Dengan demikian, kontribusi dunia wirausaha, terutama UMKM, terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan serapan tenaga kerja bisa lebih optimal,” ucap M Nasir.

Pendidikan dan Tantangan Penciptaan Lapangan Kerja

Dalam kesempatan tersebut, M Nasir juga menyoroti data dari Survei Angkatan Kerja Nasional 2022. Ia menyebutkan bahwa dari setiap 100 pemuda yang bekerja, 19 di antaranya adalah wirausahawan—mayoritas berusaha secara mandiri.

Selain itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pemuda mencapai 61,84 persen dari total 2,6 juta angkatan kerja di Aceh pada awal 2024.

“Kita juga patut bersyukur bahwa tingkat partisipasi pendidikan dasar dan menengah pertama di Aceh sudah cukup menggembirakan. Berdasarkan Survey Sosial Ekonomi Nasional 2024. Angka Partisipasi Sekolah usia 7–12 tahun sebesar 99,42 persen, dan usia 13–15 tahun sebesar 97,77 persen,” sebut Plt Sekda.

Meski demikian, tantangan tetap ada. Pada jenjang pendidikan menengah atas (usia 16–18 tahun), partisipasi menurun menjadi 81,55 persen. Ini menjadi perhatian serius karena pendidikan merupakan pondasi utama lahirnya wirausahawan muda yang berdaya saing.

Hal ini diperparah dengan rendahnya serapan lulusan diploma dan sarjana di dunia kerja. Saat ini, hanya 3,37 persen dari total tenaga kerja yang berasal dari jenjang pendidikan tersebut. Sebaliknya, mayoritas angkatan kerja masih didominasi lulusan SMA sederajat.

Sinergi Pendidikan dan Dunia Usaha Jadi Kunci

Menurut Plt Sekda, sinergi antara dunia pendidikan dan dunia usaha harus diperkuat. Aceh membutuhkan lebih banyak pemuda yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga menciptakan pekerjaan.

“Di sinilah HIPMI memegang peranan penting dalam membentuk mentalitas entrepreneur sejak dini. Aceh memiliki berbagai potensi sektor unggulan yang siap digarap oleh pemuda, mulai dari pertanian, perikanan, pariwisata berbasis halal, ekonomi kreatif, hingga teknologi digital,” kata Plt Sekda berpromosi.

UMKM dan Peluang Bonus Demografi

M Nasir menambahkan bahwa pada 2023, jumlah UMKM di Aceh mencapai 424.850 unit, dengan mayoritas merupakan usaha mikro. Sektor ini menyerap banyak tenaga kerja dan berkontribusi besar pada perekonomian daerah.

“Aceh memiliki peluang besar dari bonus demografi. Pada tahun 2025, 60 persen penduduk Aceh akan berada dalam usia produktif. Ini adalah waktu yang tepat bagi HIPMI untuk memperluas pengaruhnya, bukan hanya sebagai wadah pengusaha muda, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah dalam membentuk ekosistem ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” sebut M Nasir.

Ia menegaskan bahwa pemerintah terus mendukung penguatan kewirausahaan, mulai dari pelatihan, bantuan alat usaha, sertifikasi halal, pendampingan manajerial, hingga perluasan akses pembiayaan.

Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong agar pemuda masuk ke sektor inovatif dan berorientasi ekspor.

Harapan untuk HIPMI Aceh ke Depan

“Kami optimis, Musdalub ini semakin mempertegas kebangkitan HIPMI Aceh, yang lebih adaptif terhadap perubahan zaman, lebih aktif dalam membina kader, dan lebih kuat dalam advokasi kebijakan yang berpihak kepada wirausahawan muda. Pemimpin yang akan terpilih nanti, harus mampu menjawab tantangan zaman, membangun kolaborasi lintas sektor, serta merawat semangat solidaritas dan etika berusaha yang luhur,” kata Plt Sekda.

Ia juga mengajak seluruh anggota HIPMI untuk menjadikan Musdalub sebagai momentum lahirnya strategi baru dan kepemimpinan yang mampu mengakselerasi peran organisasi sebagai lokomotif ekonomi daerah.

“Jadikan HIPMI sebagai rumah besar bagi para inovator, dan motor pembangunan lokal. Insya Allah, dengan semangat kolaborasi dan integritas, HIPMI Aceh akan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam membangun masa depan Aceh yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Selamat bermusyawarah, semoga berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi kemajuan HIPMI dan kesejahteraan masyarakat Aceh,” pungkas Plt Sekda.

Acara pembukaan Musdalub turut dihadiri oleh Wakil Sekjen HIPMI Pusat, sejumlah anggota DPRA, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Wakil Bupati Aceh Barat, serta berbagai tamu undangan lainnya.

Editor: Akil

spot_img

Read more

Local News