NUKILAN.id | Banda Aceh – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh resmi menutup program Pendidikan Kader Ulama (PKU) Tahun 2024 pada Minggu, 27 Oktober. Acara penutupan yang berlangsung di Gedung Tgk. H. Abdullah Ujong Rimba MPU Aceh ini dihadiri Wakil Ketua MPU Aceh, Dr. Tgk. H. Muhammad Hatta, Lc., M.Ed, atau yang lebih akrab disapa Abiya Hatta. Dalam pidato penutupannya, Abiya Hatta menyampaikan harapan agar seluruh peserta PKU dapat berperan aktif dalam masyarakat dan menjadi agen perubahan yang merefleksikan nilai-nilai Islam.
Abiya Hatta menyoroti pentingnya tindak lanjut terhadap kontribusi para alumni PKU sejak program ini dimulai pada tahun 2001.
“Kegiatan ini telah berlangsung selama 23 tahun. Perlu kita evaluasi untuk meninjau kembali kontribusi para alumni PKU di lapangan. Kami berharap panitia dapat mencari tahu sejauh mana peran yang telah diberikan alumni PKU MPU Aceh untuk masyarakat,” ujarnya.
Program PKU tahun ini diikuti oleh 24 peserta dari 23 kabupaten/kota di seluruh Aceh. Abiya Hatta berharap, selain memperoleh pengetahuan selama pendidikan, para alumni juga bisa menjadi “perpanjangan lidah” MPU Aceh di masyarakat.
“Harapan kami, peserta yang hari ini menamatkan PKU, serta alumni terdahulu, mampu menyebarkan nilai-nilai yang telah didapatkan selama pendidikan di MPU,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekretariat MPU Aceh, Usamah, S.Ag., MM, yang diwakili Kabag Umum, Rizal Fahlefi, SH., M.Ec.Dev, menyampaikan dalam laporannya bahwa diharapkan peserta PKU tidak hanya memperdalam wawasan keislaman mereka tetapi juga mampu mengayomi masyarakat.
“Kami berharap para peserta bisa lebih memahami ajaran Islam dari sumber aslinya, memperluas wawasan keislaman, dan berperan dalam membimbing serta mengayomi masyarakat,” tuturnya.
Rizal juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pengajar dan pihak yang terlibat dalam keberhasilan PKU 2024, yang dinilai berhasil meningkatkan kapasitas dan kompetensi peserta. Menurutnya, program ini diharapkan mampu melahirkan kader-kader ulama yang tidak hanya berpengetahuan tetapi juga memiliki kapasitas kepemimpinan dalam masyarakat.
Editor: Akil