NUKILAN.id | Lhoksukon – Ratusan petani kelapa sawit swadaya di lima desa di Kabupaten Aceh Utara menghadapi kesulitan akibat rusaknya jalan produksi yang digunakan untuk mengangkut tandan buah segar (TBS). Menanggapi keluhan ini, Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Aceh berupaya memanfaatkan dana hibah dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tahun 2025 untuk perbaikan infrastruktur tersebut.
Ketua SPKS Aceh, Abubakar AR, mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang rusak semakin parah seiring meningkatnya curah hujan. Akibatnya, biaya pengangkutan TBS melonjak hingga Rp300 per kilogram, yang semakin membebani petani di tengah tingginya harga pupuk dan ongkos tenaga kerja.
“Jalan yang rusak menyebabkan biaya transportasi naik drastis, sehingga petani mengalami kerugian. Kami dari SPKS Aceh akan mendampingi pengajuan bantuan perbaikan jalan ini agar terealisasi pada Mei 2025,” ujar Abubakar AR kepada InfoSAWIT, Senin (24/3/2025).
Sebanyak 350 petani sawit swadaya yang tergabung dalam Koperasi Produsen Perkebunan Berkat Bunga Damai di Desa Cot Girek, Kecamatan Cot Girek, dan empat desa lainnya—Seureuke, Lubok Pusaka, Buket Lintueng (Kecamatan Langkahan), serta Cinta Makmur (Kecamatan Baktiya)—mengelola lahan seluas 800 hektare. Seluruh kebun tersebut telah berproduksi dengan usia tanaman berkisar antara 5 hingga 17 tahun.
Saat ini, koperasi tengah mengajukan permohonan bantuan dana hibah sarana dan prasarana melalui aplikasi SAPRAS BPDPKS. Abubakar menegaskan bahwa pengajuan ini harus mendapat prioritas demi kelangsungan usaha petani. Ia juga berjanji akan mengawal proses ini hingga tuntas dan memastikan tidak ada pihak yang mempersulit pencairan bantuan.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait, seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN) Aceh Utara dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Provinsi Aceh, untuk mempercepat proses rekomendasi teknis. Semua syarat yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Perkebunan Nomor 62 Tahun 2023 harus segera dipenuhi,” tegasnya.
Lebih lanjut, SPKS Aceh juga menegaskan dukungannya terhadap delapan Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran, khususnya dalam bidang ketahanan pangan dan bioenergi. Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah dan BPDPKS, diharapkan perbaikan jalan produksi ini dapat segera terwujud demi kesejahteraan petani kelapa sawit di Aceh Utara.
Editor: AKil