Nukilan.id – Nama-nama daerah seperti Kuta, Seminyak, Sanur, Canggu, dan Ubud tentunya sudah tak asing lagi bagi Anda yang sering berlibur ke Bali. Namun, jika ingin menjelajah Bali lebih luas lagi, Anda bisa mengunjungi daerah Jembrana yang terletak di ujung barat Pulau Bali.
Jembrana merupakan sebuah kabupaten dengan ibu kotanya adalah kecamatan Negara. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Tabanan dan Buleleng. Jika datang dari arah Bandara Udara Internasional Ngurah Rai, jarak menuju Jembrana sekitar 106 km dengan waktu tempuh sekitar tiga jam menggunakan transportasi darat.
Untuk meningkatkan amenitas dan daya tarik wisata di Jembrana, baru-baru ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyerahkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp5,5 miliar.
Dana tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan toilet, tempat parkir, pembuatan lanskap, plaza kuliner, panggung kesenian, menara pandang, dan sirkuit all in one yang berstandar nasional dilengkapi dengan CHSE.
Nama-nama daerah seperti Kuta, Seminyak, Sanur, Canggu, dan Ubud tentunya sudah tak asing lagi bagi Anda yang sering berlibur ke Bali. Namun, jika ingin menjelajah Bali lebih luas lagi, Anda bisa mengunjungi daerah Jembrana yang terletak di ujung barat Pulau Bali.
Jembrana merupakan sebuah kabupaten dengan ibu kotanya adalah kecamatan Negara. Wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Tabanan dan Buleleng. Jika datang dari arah Bandara Udara Internasional Ngurah Rai, jarak menuju Jembrana sekitar 106 km dengan waktu tempuh sekitar tiga jam menggunakan transportasi darat.
Untuk meningkatkan amenitas dan daya tarik wisata di Jembrana, baru-baru ini Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyerahkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp5,5 miliar.
Dana tersebut akan dipergunakan untuk pembangunan toilet, tempat parkir, pembuatan lanskap, plaza kuliner, panggung kesenian, menara pandang, dan sirkuit all in one yang berstandar nasional dilengkapi dengan CHSE.
Menparekraf berharap penyaluran DAK untuk Jembrana akan menjadi sinyal kebangkitan ekonomi dan menumbuhkan optimisme masyarakat untuk pulih dari kondisi pandemi.
Nama Jembrana mungkin masih terasa asing dibandingkan daerah lain yang lebih terkenal, tetapi jika bicara soal potensi wisata, tak kalah indah dan bervariasi dari tempat-tempat lain di Bali. Berikut beberapa rekomendasi objek wisata yang dapat dikunjungi di Jembrana:
Taman Nasional Bali Barat
Taman nasional seluas 19.002,89 hektare ini memiliki beberapa gunung di dalamnya, yaitu Gunung Prapat, Gunung Panginuman, dan Gunung Malaye, serta beberapa pulau kecil seperti Menjangan, Gadung, Burung, dan Kalong.
Taman Nasional Bali Barat juga merupakan habitat asli jalak Bali, burung endemik yang hampir punah. Selain itu, ada juga banteng, kijang, rusa, kancil, lutung, kucing hutan, kera abu-abu, kera hitam, jalak putih, terucuk, kepodang, dan raja udang. Sedangkan untuk flora, didominasi oleh tumbuhan bakau, pilang, dan lontar.
Adapun beberapa sumber daya alam lainnya adalah hutan alam murni sawo kecik, hutan bakau, biota laut, sumber air panas aalami, panorama hutan dan pantai, dan objek peninggalan budaya seperti pura dan candi taman sari. Mengunjungi taman nasional ini, pengunjung dapat melakukan trekking menjelajah hutan, menyelam di Menjangan, bahkan bisa berkemah di tepi pantai.
Pantai Medewi
Salah satu pantai yang wajib dikunjungi di Jembrana adalah Pantai Medewi. Di sana, ombaknya tergolong cukup besar sehingga cocok untuk yang ingin berselancar. Tak perlu khawatir bila baru ingin mencoba dan tak memiliki peralatan tersendiri karena di sana juga banyak tempat penyewaan papan selancar sekaligus bisa diajari langsung oleh pemandu.
Medewi juga merupakan pantai dengan tepian berbatu dan memiliki pasir hitam. Dari pantai ini, wisatawan juga bisa menyaksikan matahari terbenam yang begitu indah. Meski tak berselancar pun, pengunjung juga bisa bersantai-santai di tepi pantai sambil menikmati suasana yang tenang dan jauh dari keramaian.
Selain Pantai Medewi, Anda juga bisa mengunjungi beberapa pantai lain di Jembrana, misalnya Pantai Pengeragoan, Pantai Perancak, Pantai Candikusuma, dan Pantai Baluk Rening.
Pura Rambut Siwi
Pura Rambut Siwi merupakan salah satu pura di Jembrana yang memiliki pemandangan menakjubkan karena memiliki candi utama yang terletak di tebing dengan panorama Samudera Hindia. Pura yang termasuk Dang Kahyangan ini menjadi tempat untuk menghormati guru-guru suci seperti pandeta, para empu, dan Maha Rsi.
Pura Rambut Siwi juga berubungan dengan perjalanan suci Dang Hyang Nirartha atau Dang Hyang Dwijendra yang diberikan gelar Pedanda Sakti Bawu Rawuh karena berjasa dalam menanamkan ajaran Hindu.
Dengan suasana yang tenang dan damai, tempat ini juga banyak dikunjungi untuk melakukan meditasi maupun menenangkan diri. Wisatawan yang berkunjung ke pura ini dapat melihat delapan pura dan pesanggaran seperti Pura Taman, Penataran, Goa Tirta, Melanting, Pura Gading Wani, pura Ratu Gede Dalem Ped, dan Pura Rambut Siwi.
Museum Manusia Purba
Museum Manusia Purba telah dibuka secara resmi pada tahun 1990 di daerah Gilimanuk dan bertujuan untuk menyediakan sarana pelestarian hasil-hasil penggalian arkeologi di Gilimanuk, yang dirintis oleh Prof. Dr. R. P. Soejono pada tahun 1963.
Menurut hasil penggalian, dikatakan bahwa Gilimanuuk merupakan sebuah necropolis, yaitu perkampungan nelayan yang juga menjadi tempat pemakaman penduduk. Kampung ini telah berkembang kira-kira dua ribu tahun lalu. Dari hasil penelitian paleoantropologi juga diketahui bahwa manusia Gilimanuk memiliki ras Autralomelanesid dengan ciri-ciri mongoloid yang masih kuat.
Di museum ini, kita bisa melihat temuan-temuan terkait, mulai dari rangka manusia purba, sarkofagus, tempayan, periuk, barang-barang perunggu, perhiasan manik-manik, peralatan gerabah, dan anglo. Selain itu juga terdapat sejumlah replika peralatan sehari-hari seperti alat-alat dari batu yang digunakan untuk berburu dan bercocok tanam. [GNFI]