Perubahan Iklim Semakin Nyata, Prof. Izarul Machdar: Metana Lebih Berbahaya daripada CO2

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Perubahan iklim terus menjadi sorotan global dengan berbagai dampak yang semakin terasa di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Dalam sebuah dialog interaktif yang disiarkan di podcast Sagoe TV, Prof. Dr. Ir. Izarul Machdar, M. Eng., seorang Ilmuwan Lingkungan sekaligus dosen senior di Jurusan Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala (USK), mengungkapkan pandangannya mengenai penyebab dan dampak perubahan iklim.

“Paling krusial tuh orang lihat kalau cerita climate change disebabkan oleh emisi CO2. Padahal kalau kita lihat teori itu ada gas lain yang 20 kali lebih besar pengaruhnya, yaitu metana atau metan,” ujar Prof. Izarul dikutip Nukilan.id pada Selasa (4/6/2024).

Ia menyoroti bahwa metana, yang dihasilkan dari penggunaan septic tank, memiliki dampak yang jauh lebih signifikan dibandingkan karbon dioksida.

Prof. Izarul juga menjelaskan perbedaan pendekatan antara negara-negara maju dan Indonesia dalam menangani limbah.

“Di luar negeri kenapa nggak ada isu itu (metan)? Karena rumah orang nggak ada gunakan septic tank, tapi langsung ada namanya sistem terintegrasi. Jadi seperti air PDAM, mereka dari toilet ada pipanya masuk ke pusat pengolahannya,” tuturnya.

Sementara itu, di Indonesia, hampir semua rumah menggunakan septic tank yang menghasilkan metana.

Ia menegaskan bahwa metana yang dihasilkan dari septic tank seharusnya tidak boleh dibiarkan lepas ke atmosfer karena dampaknya yang luas dan besar.

“Nah itu mungkin kita anggap simpel tapi dampaknya luas, dampaknya besar banget,” tambahnya.

Pernyataan Prof. Izarul ini menambah pengetahuan masyarakat tentang krisis iklim di Indonesia yang semakin mengkhawatirkan. Metana sebagai salah satu gas rumah kaca yang kuat, memperburuk situasi perubahan iklim yang sudah kritis.

Dengan adanya penjelasan ini, diharapkan masyarakat dan pemerintah dapat lebih memperhatikan dan mengambil langkah konkret untuk mengatasi sumber emisi metana, selain fokus pada emisi karbon dioksida.

Penanganan yang lebih serius dan terintegrasi terhadap limbah domestik di Indonesia menjadi salah satu langkah penting untuk menekan dampak perubahan iklim yang semakin nyata.

Reporter: Akil Rahmatillah

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News