Sunday, July 7, 2024

Pertanian Modern Didorong di Aceh melalui Talkshow AMANAH

NUKILAN.id | Meulaboh – Sektor pertanian modern terus dikembangkan di Aceh melalui inisiatif dari komunitas Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH). Mengusung semangat untuk membangkitkan pertanian melalui modernisasi, AMANAH menggelar talkshow bertajuk “AMANAH AGRO TALK: Untungnya Bertani Ala Petani Milenial” di Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Kegiatan ini bertujuan menginspirasi dan memberikan pemahaman mendalam tentang potensi pertanian kepada anak muda Aceh. Program AMANAH ini menjadi bukti bahwa dengan pendekatan yang tepat, pertanian modern bisa menjadi pilihan karir yang menarik dan menjanjikan bagi generasi muda Aceh.

Talkshow ini dipandu oleh Afla Nadya dan menghadirkan narasumber-narasumber berpengalaman seperti Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan Provinsi Jakarta dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI Vicky Shu, Ketua Umum Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan Kementan RI Sandi Octa Susila, Ketua Forum Pasar Tani Aceh Benni Baihaqi, Koordinator Wilayah Provinsi Aceh Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan Kementan RI Marzuki, dan Young Ambassador Program Yess 2024 Kementan RI, Haris.

Marzuki menjelaskan konsep smart farming atau sistem pertanian pintar. Menurutnya, smart farming adalah budidaya tanaman yang menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Teknologi ini memungkinkan para petani untuk mengontrol dan mengelola lahan mereka dari jarak jauh.

“Smart farming sangat cocok untuk petani milenial yang akrab dengan teknologi,” ujar Marzuki, Rabu (3/7).

Vicky Shu menekankan pentingnya kualitas dan konsistensi dalam memasarkan produk pertanian. Ia mengingatkan anak muda Aceh agar tidak takut menghadapi kerugian ketika memulai usaha pertanian.

“Ketika kita takut rugi, artinya kita lebih mementingkan kuantitas daripada kualitas. Padahal sebenarnya yang membuat konsumen tetap setia membeli produk kita adalah kualitasnya,” ujar Vicky.

Benni Baihaqi menambahkan, kunci sukses dalam bersaing di pasar adalah branding yang konsisten. Menurutnya, branding yang kuat akan membuat produk pertanian lebih dikenal dan diminati oleh konsumen.

“Kita harus berani melakukan branding agar produk kita dikenal dan dipercaya oleh konsumen,” kata Benni, mendorong para peserta untuk berani memperkenalkan produk mereka dengan cara yang kreatif dan menarik.

Sandi Octa Susila menyampaikan apresiasi atas program yang dijalankan oleh AMANAH. Dia menyebut bahwa inisiatif seperti ini sangat penting untuk meningkatkan soft skill dan hard skill para petani muda.

“Program ini merupakan titik penting dalam pengembangan pertanian di Aceh, dan saya berharap lebih banyak anak muda yang terinspirasi untuk terjun ke sektor pertanian,” kata Sandi.

Sementara itu, Haris menyampaikan rasa bahagianya melihat antusiasme anak muda Aceh terhadap pertanian modern.

“Pertanyaan-pertanyaan dari peserta menunjukkan semangat dan keinginan kuat mereka untuk belajar dan berkembang dalam bidang pertanian,” ungkap Haris.

Para peserta, seperti Farhan Alfitrah (23) dan Fefi Suryani (22), juga mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya kepada AMANAH. Farhan berharap agar acara serupa dapat digalakkan lagi di masa mendatang.

“Acara ini sangat bermanfaat dan dapat melahirkan generasi petani yang baru untuk Aceh,” ujar Farhan.

Acara ini diharapkan dapat memberikan dorongan bagi anak muda Aceh untuk mengeksplorasi dan mengembangkan sektor pertanian modern, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan di masa depan.

Editor: Akil Rahmatillah

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img