NUKILAN.id | Banda Aceh – Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) bersama Prodi Sejarah dan Kebudayaan Islam (SKI) telah melakukan alih media terhadap 94 naskah kuno di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 27 hingga 31 Mei 2024, sebagai bagian dari program preservasi dan alih media bahan perpustakaan.
Program ini melibatkan Tim dari Pusat Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan Perpusnas terdiri dari Abdul Warhid MP, Muhayar, Ratnawati Nurwahyuningsih, Syahrul Ramadhan, Niko Hartanto, Kusumawardani, dan Ahmad Masykuri.
Ahmad Masykuri menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menyelamatkan informasi yang terkandung dalam naskah-naskah kuno.
“Kami berupaya memperbaiki fisik manuskrip yang rusak dan melakukan alih media untuk memastikan informasi berharga dalam naskah-naskah tersebut dapat terus diakses oleh generasi mendatang,” ujarnya, Jumat (31/5/2024).
Selain Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan, program ini juga mencakup pelatihan bagi mahasiswa Prodi SKI pada Fakultas dan Humaniora UIN Raniry. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menangani naskah kuno dan menjaga kelestarian khazanah intelektual bangsa.
“Program ini tidak hanya terbatas pada Aceh, tetapi juga merupakan bagian dari upaya penyelamatan naskah kuno di berbagai daerah, termasuk NTB dan Kalimantan,” tambah Ahmad Masykuri.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Syarifuddin menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Perpustakaan Nasional RI.
“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif Perpusnas dalam menyelamatkan naskah-naskah kuno yang memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi,” kata Syarifuddin.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal untuk kolaborasi lebih lanjut antara Perpusnas dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dalam upaya melestarikan khazanah intelektual bangsa.
Sementara itu, Ketua Prodi SKI Hermansyah menjelaskan bahwa ada 94 naskah kuno yang dilakukan upaya preservasi dan alih media.
Tercatat sebanyak 42 naskah kuno berasal dari akademisi UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan juga dari koleksi yang dimiliki masyarakat.
Sementara 52 koleksi naskah kuno yang dilakukan alih media merupakan koleksi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh.
“Penanganan naskah dilakukan lengkap mulai dari preservasi sampai alih media. Namun tidak semua naskah dilakukan preservasi, namun semua naskah dilakukan alih media pada kegiatan ini,” ungkap Herman yang juga selaku Ahli naskah kuno (Filolog) Aceh.
Editor: Akil Rahmatillah