Permintaan Naik, Pengrajin Tahu di Banda Aceh Genjot Produksi di Awal Ramadan

Share

NUKILAN.id | Banda Aceh – Menyambut awal Ramadan 1446 Hijriah, para pengrajin tahu di Banda Aceh dan sekitarnya meningkatkan produksi hingga dua kali lipat. Lonjakan permintaan ini diperkirakan berlangsung selama 10 hari pertama Ramadan sebelum kembali normal menjelang Lebaran.

Sekretaris Asosiasi Tahu Tempe Aceh, Mulizar, mengatakan bahwa peningkatan produksi ini terlihat dari jumlah bahan baku yang digunakan. Jika pada hari biasa kebutuhan kedelai hanya berkisar 400 hingga 500 kilogram per hari, maka pada awal Ramadan meningkat drastis hingga satu ton per hari. Dari jumlah tersebut, dapat dihasilkan sekitar 450 papan atau lempeng tahu.

“Ada peningkatan produksi tahu hingga dua kali lipat di awal hingga 10 hari pertama Ramadan. Selanjutnya, produksi diperkirakan normal hingga akhir Ramadan,” kata Mulizar di Banda Aceh, Minggu (2/3/2025).

Pasokan kedelai untuk produksi tahu ini sebagian besar didatangkan dari Medan, Sumatera Utara. Mulizar menyebut bahwa kedelai yang digunakan merupakan produk impor dengan harga relatif stabil, yakni Rp9.800 per kilogram. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, pihaknya telah memasok 10 ton kedelai guna mencukupi kebutuhan produksi selama 10 hari pertama Ramadan.

“Untuk produksi awal Ramadan tahun ini, kami memasok 10 ton kedelai. Pasokan ini mencukupi untuk produksi 10 hari pertama Ramadan,” ujarnya.

Meskipun permintaan melonjak, harga tahu tetap stabil. Setiap lempeng tahu yang berisi 21 potong dijual dengan harga Rp45 ribu.

“Harga tetap seperti biasa, tidak ada kenaikan, walau permintaan meningkat. Permintaan meningkat ini biasa setiap awal bulan puasa dan kembali normal mulai pertengahan Ramadan nanti,” kata Mulizar, yang juga pemilik usaha tahu Timbul Jaya di Banda Aceh.

Lonjakan permintaan tahu di awal Ramadan menjadi tren tahunan seiring meningkatnya konsumsi masyarakat terhadap makanan berbasis kedelai. Namun, menjelang pertengahan Ramadan, pola konsumsi mulai bergeser ke kebutuhan Lebaran, menyebabkan produksi tahu kembali ke tingkat normal.

Editor: Akil

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News