Nukilan.id – Agama Islam mengajarkan umat manusia untuk sesering mungkin melakukan amal baik. Namun, harus hati-hati karena ada amal baik yang menjadi sia-sia karena perbuatan manusia yang gemar melakukan hal yang diharamkan secara terus-menerus.
Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya menjelaskan bahwa ada kaum yang mengerjakan amal baik dan melaksanakan sholat malam. Tapi, mereka terus mengerjakan hal-hal yang diharamkan oleh Allah SWT sehingga sia-sia amal baiknya.
حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ الرَّمْلِيُّ حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ عَلْقَمَةَ بْنِ خَدِيجٍ الْمَعَافِرِيُّ عَنْ أَرْطَاةَ بْنِ الْمُنْذِرِ عَنْ أَبِي عَامِرٍ الْأَلْهَانِيِّ عَنْ ثَوْبَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا قَالَ ثَوْبَانُ يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ قَالَ أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
Baca juga: Pahala Sholat Berjamaah di Rumah Sama dengan di Masjid?
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh aku telah mengetahui bahwa ada suatu kaum dari umatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih, lantas Allah menjadikannya sia-sia.”
Tsauban berkata, “Wahai Rasulullah, sebutkanlah ciri-ciri mereka kepada kami, dan jelaskanlah tentang mereka kepada kami supaya kami tidak menjadi seperti mereka karena kami tidak mengetahuinya.”
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara kalian dan dari golongan kalian, mereka sholat malam sebagaimana kalian mengerjakannya. Tetapi, mereka adalah kaum yang jika kembali ke hal yang diharamkan Allah, maka mereka terus mengerjakannya.” (HR Ibnu Majah)
Baca juga: 7 Adab Makan dan Minum Menurut Pandangan Islam
Melalui hadis ini, dijelaskan bahwa tidak baik melakukan perbuatan yang diharamkan Allah SWT secara terus-menerus. Seolah tidak belajar dan bertobat sungguh-sungguh dari kesalahannya melakukan perbuatan yang diharamkan.
Sumber: Republika.co.id
Baca juga: Empat Syarat Dan Adab Pernikahan Menurut Imam Ghazali