NUKILAN.id | Banda Aceh – Wahyudi, seorang penjual sandal di kawasan Simpang Empat, Kota Fajar, Aceh Selatan, terus bertahan menjalankan usaha kecilnya di tengah tantangan ekonomi yang kerap melanda. Meski hanya mengandalkan lapak sederhana di pinggir jalan, ia mampu menunjukkan keteguhan hati untuk tetap berjualan demi memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam wawancaranya dengan Nukilan.id, Wahyudi mengungkapkan bahwa ia telah menggeluti usaha ini sejak tiga tahun yang lalu.
“Awalnya hanya coba-coba. Saya lihat kebutuhan sandal selalu ada, terutama di kawasan ini yang ramai pendatang dan warga lokal,” katanya pada Senin (27/1/2025).
Namun, tak selalu mudah bagi Wahyudi. Pada hari-hari biasa, omzetnya kerap kali terpengaruh oleh sepinya pembeli.
“Kalau hari biasa, penghasilan bersih saya paling sekitar Rp 100 ribu sehari,” kata Wahyudi sambil melayani pembeli di lapaknya.
Kendati demikian, momen menjelang Lebaran membawa angin segar bagi usahanya. Di saat kebutuhan masyarakat akan sandal baru meningkat, Wahyudi bisa meraup keuntungan hingga Rp 2 juta per hari.
“Biasanya, dua minggu sebelum Lebaran adalah masa-masa paling sibuk. Orang-orang beli sandal baru untuk lebaran, dan saya harus stok lebih banyak dari biasanya,” katanya dengan senyum semangat.
Di tengah keterbatasan, Wahyudi tetap bersyukur atas usaha yang telah ia jalani.
“Alhamdulillah, rezeki dari usaha ini cukup untuk kebutuhan keluarga. Saya juga berdoa supaya pembeli makin ramai,” harapnya.
Wahyudi adalah salah satu potret kecil masyarakat Aceh Selatan yang tetap gigih berjuang di sektor informal. Dengan lapak sederhana di Simpang Empat Kota Fajar, ia membuktikan bahwa semangat dan kerja keras selalu membuahkan hasil. (XRQ)
Reporter: AKil