Nukilan.id – Menyikapi informasi yang salah terhadap rencana pembentukan Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Bersama pasca pertemuan pada tanggal 24/10/2022, bertempat di Aula rapat warung mina II depan RSU Teuku Umar yang mengatas namakan silaturrahmi antar partai politik, ulama, dan tokoh masyarakat kabupaten Aceh Jaya.
Riki Saputra selaku ketua Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) kecamatan Sampoiniet dan juga anggota Tim Formatur pembentukan BUMG Bersama mengatakan, perlu menjelaskan secara mendetail terkait hal tersebut. Sehingga fakta yang sebenar dapat kita ungkapkan ke masyarakat Aceh Jaya.
“Informasi yang benar sudah di ungkapkan dalam pertemuan tersebut, namun semua informasi yang disampaikan olehnya dan beberapa teman lainnya ditutupi oleh panitia acara, dan yang dimunculkan ke publik malah informasi yang berbeda dan bertolak belakang dengan fakta di lapangan,” kata Riki, Kamis (27/10/2022).
Riki Menambahkan, bahwa ada beberapa ide dasar terkait pembentukan BUMG Bersama, yang pertama sekali adalah sebagai wadah redistribusi tanah Tanah Objek Reformasi Agraria (TORA) dimana Aceh Jaya memiliki potensi yang besar dari redistribusi TORA yang bersumber dari bekas lahan HGU, bekas lahan transmigrasi, bekas lahan HPH dan lahan terlantar lainnya. Hal ini merupakan peluang yang dapat dikelola menjadi aset gampong nantinya.
“Penetapan calon penerima redistribusi TORA di rencanakan secara komunal dan merata untuk seluruh gampong di kabupaten Aceh Jaya. sehingga di gagaslah pembentukan BUMG Bersama di tingkat kabupaten yang melibatkan semua gampong di Aceh Jaya sebagai calon penerima lahan redistribusi tersebut,” ucapnya.
Sementara untuk rencana bisnis BUMG Bersama untuk tahap awal ditargetkan dari unit usaha yang bisa menghasilkan keuntungan dalam jangka pendek dan berefek pada perputaran ekonomi masyarakat. Sehingga direncanakanlah untuk melakukan take over pabrik kelapa sawit (PKS) eks PT Boswa Megalopolis, dimana selain pabriknya masih baru dan dengan tekhnologi terbaru, dengan mengaktifkan Kembali PKS ini juga bisa meningkatkan harga beli TBS di masyarakat.
Terkait penyertaan modal BUMG Bersama akan disetor oleh gampong setelah rencana bisnis dipaparkan oleh direktur terpilih yang direkrut oleh panitia seleksi secara professional dan transparan kemudian disepakati dan disahkan dalam Musyawarah antar Gampong ke III yang direncanakan akan dilaksanakan pada akhir November 2022.
Lebih lanjut, kata Riki, Pj Bupati Aceh Jaya hanya memberikan ide dan gagasan terkait pembentukan BUMG Bersama dan tidak pernah mengintervesi para keuchik. Sebagaimana dalam arahhya baik dalam MAG ke I dan MAG Ke II Pj Bupati memastikan BUMG Bersama ini berjalan secara mandiri dan transparan tanpa boleh ada intervensi dari pihak manapun termasuk Pemerintah Aceh Jaya.
“Kita mengajak semua kalangan untuk bertabayyun dan membangkitkan rasa optimis, semoga apa yang direncanakan dengan niat yang tulus ini bisa dijalankan dan selalu mendapat tuntunan oleh yang Maha Kuasa,” pungkasnya. [Hadiansyah]