Sunday, May 19, 2024

Penggiat Medsos: Pemko Banda Aceh Hilangkan Nilai Sejarah Pasar Peunayong

Nukilan.id – Ratusan pedagang di Pasar Peunayong sudah tuntas dipindahkan dan sudah menempati lapaknya masing-masing di Pasar Al Mahirah Lamdingin, Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh pada Selasa (25/5/2021).

Kendati demikian, tindakan relokasi tersebut disesalkan oleh, Angga Ramadhana, salah seorang penggiat media sosial (medsos) di Banda Aceh terhadap kebijakan yang dilakukan Permerintah Kota (Pemko) Banda Aceh, sehingga dirinya menilai, kebijakan itu dapat menghapus nilai historis (sejarah) pasar Peunayong.

“Peunayong adalah wilayah tertua di Kota Banda Aceh. Tidak hanya pada zaman kesultanan saja, keberadaan Peunayong tetap dipertahankan sampai saat ini dan masih menjadi Pusat Perdagangan terbesar di Kota Banda Aceh,” kata Angga dikutip Nukilan.id dilaman facebooknya, Jum’at (28/5/2021).

Baca juga: Relokasi Pasar Peunayong ke Al Mahirah Lamdingin Tuntas

Namun nilai historis itu berubah saat kebijakan pemerintah Kota Banda Aceh yang memindahkan pasar peunayong ke pasar Al Mahirah Lamdingin tersebut.

Secara kasat mata, kata Angga, memang tidak ada masalah terkait pemindahan ini, tetapi ada kejanggalan menurutnya kebijakan pemindahan pasar ini seakan-akan ingin menghapus nilai sejarah pasar peunayong itu sendiri.

Menurut Angga, harusnya kawasan Pasar Peunayong ditata lebih baik lagi menjadi pasar tradisional yang bersih dan nyaman untuk berbelanja. Dengan demikian, kata dia, nilai historis pasar peunayong tetap terjaga dan peunayong tetap menjadi pasar yang menemani Banda Aceh menuju ke era kegemilangannya.

“Jadi, jangan anti terhadap sejarah, karena kita hidup dari sejarah,” pungkasnya.

spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Must Read

- Advertisement -spot_img

Related News

- Advertisement -spot_img