Pengangguran di Aceh Turun, Sebagian Besar Pekerja Masih di Sektor Informal

Share

Nukilan | Banda Aceh – Jumlah pengangguran di Provinsi Aceh pada Februari 2025 tercatat sebanyak 148.803 orang. Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 4.000 orang dibandingkan Februari 2024.

Dikutip Nukilan dari laporan terbaru BPS Aceh, penurunan jumlah pengangguran ini terjadi seiring meningkatnya jumlah angkatan kerja dan terserapnya tenaga kerja di pasar.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Aceh tercatat sebesar 5,50 persen, turun 0,06 persen dari Februari tahun sebelumnya yang berada di angka 5,56 persen. Meskipun menurun, angka TPT di Aceh masih lebih tinggi dibandingkan TPT nasional yang tercatat sebesar 4,76 persen.

Berdasarkan jenis kelamin, pengangguran laki-laki mendominasi dengan jumlah 108.406 orang (72,85 persen), sementara pengangguran perempuan berjumlah 40.397 orang (27,15 persen).

“Secara wilayah, angka pengangguran di perkotaan sedikit lebih tinggi dibandingkan perdesaan. Tercatat 74.732 orang atau 50,22 persen penganggur berada di kota, sementara 74.071 orang atau 49,78 persen berada di desa,” tulis laporan tersebut, dikutip Nukilan, Minggu (10/6/2025).

Dalam hal partisipasi angkatan kerja, terjadi peningkatan pada Februari 2025 menjadi 65,63 persen dari sebelumnya 64,15 persen pada Februari 2024. Meski demikian, kesenjangan gender masih terlihat. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) laki-laki mencapai 81,29 persen, sedangkan perempuan hanya 50,04 persen.

Sementara itu, sebanyak 2.555.818 orang di Aceh telah bekerja, naik sekitar 100 ribu dibandingkan Februari 2024. Namun, mayoritas dari mereka masih bekerja di sektor informal.

Data BPS menunjukkan, sebanyak 1.643.728 orang (64,31 persen) bekerja di sektor informal, sementara hanya 912.090 orang (35,69 persen) yang berada di sektor formal. Angka ini menunjukkan peningkatan pekerja informal sebesar 1,12 persen dibandingkan tahun lalu.

Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih menjadi lapangan usaha utama di Aceh, menyerap 40,02 persen dari total tenaga kerja. Disusul sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 14,23 persen, serta sektor pendidikan sebesar 7,55 persen.

Jika ditinjau berdasarkan pendidikan, TPT tertinggi terdapat pada lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 10,76 persen, diikuti lulusan SMA sebesar 7,99 persen. Sementara itu, TPT terendah berada pada kelompok berpendidikan SD ke bawah, yaitu sebesar 2,26 persen. []

Reporter: Sammy

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Read more

Local News