Nukilan.id – Pengamat ekonomi dari Universitas Syiah Kuala (USK), Dr Muhammad Nasir M Si MA menilai rencana investasi Uni Emirat Arab (UEA) di Pulau Banyak, Aceh Singkil dapat menambah kesempatan kerja di Aceh serta membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Aceh.
“Investasi ini diharapkan bisa menambah kesempatan kerja di Aceh, dengan tujuan akhir dapat berkontribusi pada pengurangan kemiskinan yang selama ini relatif tinggi di Sumatera,” kata Muhammad Nasir di Banda Aceh, Rabu (29/9/2021).
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Aceh pada Februari 2021 sebesar 6,30 persen. Maka diharapkan dengan adanya penambahan investasi, tingkat pengangguran dapat terus berkurang.
Pada triwulan II 2021 pembentukan modal tetap bruto atau investasi di Aceh tumbuh 1,85 persen secara year on year (yoy) atau meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,59 persen (yoy).
“Akselerasi kinerja investasi tersebut seiring dengan membaiknya ekonomi yang menyebabkan pelaku usaha optimis dalam melakukan investasi,” kata alumni Georgia State University, USA & University of Bonn, Jerman itu.
Rencana investasi UEA sebesar 500 juta dolar AS di Pulau Banyak bisa memperkuat kontribusi beberapa sektor ekonomi seperti sektor pariwisata, hotel, dan restoran, transportasi, perdagangan, jasa, bahkan bisa juga menambah kontribusi sektor-sektor terkait lainnya.
Untuk itu, dalam perjanjian kerja sama investasi UEA, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh perlu memperkuat komitmen investor agar bisa berkontribusi pada pengembangan ekonomi daerah, mulai dari adanya penyerapan tenaga kerja, keterlibatan pihak swasta di Aceh sebagai mitra baik sebagai supplier maupun mitra di sektor hilir dalam pengembangan investasi.
Kemudian, kebutuhan-kebutuhan bagi investasi dalam hal sumber daya diharapkan bisa dengan cara pemanfaatan atau optimalisasi sumber daya yang ada di daerah, dalam rangka memberi manfaat ekonomi yang lebih besar.
“Kita juga harapkan investasi UEA ini memicu terjadinya aglomerasi industri khususnya industri pariwisata di beberapa daerah di sekitar Pulau Banyak,” kata Nasir.
Dalam menyambut investasi UEA, dukungan yang bisa diberikan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Aceh dalam rangka penguatan investasi ialah peningkatan kapasitas jalur transportasi ke Pulau Banyak, peningkatan fasilitas publik termasuk pasar, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan rekreasi.
“Fasilitas publik diharapkan bisa menjadi penunjang bagi fasilitas investasi yang dibangun oleh investor. Dalam teori investasi, memang dibutuhkan dukungan infrastruktur publik karena investor biasanya tidak bisa menyediakan secara penuh semua fasilitas,” kata Nasir, mengingatkan.
Peningkatan infrastruktur dan layanan publik dari Pemerintah Aceh serta pemerintah kabupaten/kota di sekitar kawasan investasi sebenarnya tidak hanya berguna bagi kegiatan investasi, namun juga menguntungkan bagi masyarakat setempat dalam rangka peningkatan aksesibilitas dan peningkatan pendapatannya. [Antara]